5 Alasan Kenapa Harus Nge-Blog
2003 - 2018, sudah 15 (limabelas) tahun saya nge-blog. Dimulai dari blog yang ini, kemudian pada tahun 2005 memutuskan untuk pindah ke blog yang ini. Sepanjang perjalanan yang cukup panjang itu, sudah banyak pula blog yang terpaksa saya bikin ibarat blog foto, blog travel, blog puisi, blog cerpen, blog serial-serial, hingga blog coba-coba yang fungsinya untuk mengetes tema yang bakal digunakan di blog utama. Abaikan blog-blog di atas kecuali yang satu ini, alasannya yaitu banyak yang sudah usang pula tidak diperbarui. Kalau Blogger bisa bicara, mungkin sudah ia kata-katain saya, "Bikin rugi kami saja kau, Teh!"
Baca Juga : 5 Layanan Podcast
Dulu, belum ada istilah niche blog, padahal, haha, tapi saya sudah punya banyak blog ber-niche. Lha, kini malah lebih suka nge-blog di sini yang terang blog campur-aduk, gado-gado, rujak cingur, es teler, sandwich classic, mozarella goreng ... jadi lapar *terus tinggalkan laptop dan pergi mencari makan*.
Begitu banyaknya blog, tentu kalian bertanya, emang apa sih alasan saya nge-blog?
Haaaa? Apaaa?
Tidak ada yang bertanya?
*lanjut, akal-akalan ada yang tanya*
Berkaitan dengan alasan nge-blog ini, saya pernah menulis ihwal 5 Alasan Membuka Kelas Blogging NTT. Di dalam pos itu terang tertuang perasaan penuh cinta alasan kenapa harus nge-blog. Alasan-alasan itu antara lain:
1. Nge-blog melatih dan mengasah kemampuan menulis.
2. Nge-blog untuk promosi pariwisata NTT.
3. Nge-blog lebih berfaedah ketimbang merusuh di FB.
4. Blog yaitu portofolio online.
Penjelasan dari setiap poin di atas, bisa eksklusif kalian baca pada pos yang bersangkutan. Soalnya jika klarifikasi setiap poin itu kembali saya tulis di sini, pos ini bakal jauh lebih panjang dari yang diestimasikan (bahasanya, woih!). Percayalah, kalian akan tahu mengapa saya juga bertahan nge-blog sekian lama. Yang terlihat paling signifikan yaitu gaya dan rujukan menulis dari yang hanya sekadar curhat menjadi lebih informatif. Semua butuh proses yang panjang.
Saya terang tahu apa alasan nge-blog. Terutama, bagi saya, yaitu untuk narsis dan biar Ende lebih dikenal. Padahal tidak penting juga sih orang lain tahu aktifitas saya sehari-hari. Hahaha. Kita tidak tahu kan seberapa inspiratifnya goresan pena kita bagi orang lain? Siapa tahu goresan pena itu sangat bermanfaat untuk mereka. Nah, jika saya jelas-jelas tahu apa alasan saya nge-blog, bagaimana dengan alasan orang lain? Ini yang penting. Ketika saya sudah tahu alasan saya nge-blog, saya juga butuh tahu alasan orang lain nge-blog. Oleh alasannya yaitu itu, mirip-mirip sama pos yang satu ini, saya mewawancarai 5 (lima) blogger.
Mereka yang saya wawancarai yaitu blogger-blogger yang tergabung dalam Kelas Blogging NTT. Mereka belum usang nge-blog dan blog mereka pun gres berumur bulan (kalau manusia, masih berguru bolak-balik di kasur). Tapi semangat mereka mengikuti kelas lewat sebuah WhatsApp Group (WAG) itu yang luar biasa. Mereka hebat! Karena blog mereka gres berumur bulan, masih hangat-hangatnya kan, jadi pas banget jika diwawancarai.
Cekidot.
1. Ocha di http://ocepprewell.blogspot.com
"Saya nge-blog itu alasannya yaitu pengen menimbulkan blog sebagai diary, mau nulis semua kegiatan ke dalam blog. Supaya selalu ingat cerita-cerita saya. Itu harus, ya." Itu kata Ocha ketika saya bertanya alasannya nge-blog dan mengikuti Kelas Blogging NTT. Boleh dibilang Ocha menciptakan blog-nya sesudah mengikuti kelas pertama Kelas Blogging NTT itu. Lebih hebatnya lagi, semua ia lakukan hanya melalui layar mini Android miliknya. Coba kalian tanya; Ocha lebih suka nge-blog lewat laptop atau smartphone, jawabannya niscaya smartphone.
2. Rian di http://rianseong14.blogspot.com
"Menulis, untuk lebih banyak berguru hal baru. Setelah mendapat hal yang baru, menulis lagi. Belajar lagi. Menulis lagi. Bayangkan pekerjaan mulia itu akan menghasilkan kecerdasan otak yang luar biasa. Cerdas dan milenial." Rian, seorang putera asal Manggarai - Flores, yang bekerja/menjadi guru di Kupang, memang punya kegiatan yang padat. Namanya juga guru kaaaan. Tapi, di sela-sela aktivitasnya itu, ia masih mau nge-blog dan mengembangkan dongeng dengan pembacanya. Rian mengingatkan saya pada Pak Martin.
3. Edwin di http://patih-kacangijo.blogspot.com
"Menceritakan pengalaman pribadi biar pembaca juga mendapat referensi yang sempurna ketika akan berkunjung ke suatu daerah". Ini ia si anak rantau yang pekerjaannya boleh dibilang sulit sekali untuk bisa membuatnya duduk di depan laptop untuk mengetik. Sama juga, kalaupun memakai Android, niscaya ia harus berurusan sama pekerjaan. Tapi yang saya salut, dengan penuh semangat ia mengatakan, "Kak, mau berguru juga donk ... nge-blog!"
4. Hartina di http://tinhartina.blogspot.com
"Di mana-mana, orang bilang si adik niscaya akan memalsukan apa saja yang dilakukan sama si kakak, dan itu memang benar sekali. Saya nge-blog alasannya yaitu sering melihat si abang memuat tulisannya di dalam blog. Sebenarnya saya tidak memiliki talenta untuk menulis sama sekali. Tetapi, ketika membaca tulisan-tulisan si kakak, dengan sendirinya saya termotivasi. Akhirnya saya mulai menciptakan tulisan-tulisan yang meskipun tidak serapi dan sebagus milik orang lain, kemudian saya posting di blog. Memang ketika ini saya masih jarang posting goresan pena di blog, tapi percayalah nge-blog itu mengasyikkan sekali, apalagi jika banyak notifikasi yang masuk."
5. Ludger di http://ludgerbudwologai.blogspot.com
"Dasarnya sih saya suka menulis apa saja. Saya buat blog ihwal budaya Wologai untuk melestarikan dan juga mewariskan budaya Wologai ke generasi berikutnya. Atau untuk putera/puteri Wologai yang berada di perantauan, biar bisa dongeng ke anak cucu mereka ihwal Wologai." Ludger yaitu salah seorang penerima Angkatan II Kelas Blogging NTT yang saya sebut fast learner. Semangatnya yang tinggi untuk mengembangkan ihwal budaya khususnya budaya Wologai patut diapresiasi.
"Dasarnya sih saya suka menulis apa saja. Saya buat blog ihwal budaya Wologai untuk melestarikan dan juga mewariskan budaya Wologai ke generasi berikutnya. Atau untuk putera/puteri Wologai yang berada di perantauan, biar bisa dongeng ke anak cucu mereka ihwal Wologai." Ludger yaitu salah seorang penerima Angkatan II Kelas Blogging NTT yang saya sebut fast learner. Semangatnya yang tinggi untuk mengembangkan ihwal budaya khususnya budaya Wologai patut diapresiasi.
Alasan kenapa harus nge-blog setiap orang itu berbeda-beda. Seperti yang telah kalian baca alasan 5 (lima) blogger pemula di atas.
Baca Juga : 5 Cara Mengundang Pengunjung Blog
Baca Juga : 5 Cara Mengundang Pengunjung Blog
Ocha ingin menimbulkan blog ibarat diary; kan blog memang awalnya dikenal sebagai diary online. Edwin ingin menceritakan pengalaman-pengalamannya. Rian Seong, seorang guru di Kupang punya filosofi yang dalam ihwal nge-blog ini: menulis untuk berguru hal baru, menulis lagi, berguru lagi, begitu seterusnya. Hartina mengikuti jejak si abang (namanya Tityn) yang sudah usang nge-blog. Sedangkan Ludger alasannya yaitu kecintaannya pada budaya. Nge-blog untuk melestarikan budaya, jadi ia harus melakukannya.
Saya bahagia membaca alasan kenapa mereka harus nge-blog. Saya harap mereka akan konsisten nge-blog dan mengembangkan lebih banyak kebaikan dengan orang lain. Menulis, menulis, menulis.
Bagaimana dengan kalian? Yuk share.
Tulisan ini diikutkan pada #C2CreatorContest
Cheers.
Saya bahagia membaca alasan kenapa mereka harus nge-blog. Saya harap mereka akan konsisten nge-blog dan mengembangkan lebih banyak kebaikan dengan orang lain. Menulis, menulis, menulis.
Terbentur, terbentur, terbentur, terbentuk Tan Malaka.
Bagaimana dengan kalian? Yuk share.
Tulisan ini diikutkan pada #C2CreatorContest
Cheers.