5 Pesan Gubernur Ntt
Wisuda Sarjana Universitas Flores (Uniflor) Periode 20 Oktober 2018 berlangsung meriah dan meninggalkan kesan sangat mendalam bagi para wisudawan dan wisudawati. Selain bakal mendapatkan ijazah nasional, menggunakan gedung gres sesudah renovasi, menggunakan jubah dan toga gres (yang nanti bakal dikembalikan ke panitia), acara wisuda Sabtu kemudian itu dihadiri oleh Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur yaitu Viktor Bungtilu Laiskodat. Bahkan Rektor Uniflor Dr. Simon Sira Padji, M.A. menyampaikan bahwa kehadiran Pak Viktor merupakan kehormatan tersendiri bagi dia yang gres saja dilantik beberapa bulan lalu. Semua memang serba baru; rektor gres dan gubernur baru. Siapa tidak senang? Selain Pak Viktor, hadir juga Bupati Ende Marsel Petu dan Wakil Bupati Ende Djafar Ahmad.
Baca Juga : 5 Persiapan Wisuda
Auditorium H. J. Gadi Djou usai direnovasi. Megah ya?
Tema wisuda kali ini dari Kabupaten Sikka.
Di hadapan 838 wisudawan dan wisudawati Pak Viktor memberikan orasi ilmiahnya. Saya yang duduk dua baris dari depan ibarat menerima kehormatan menyaksikan betapa asyiknya dia dikala berbicara. Foto di bawah ini oleh Kakak Rossa, dari laman Facebook Humas Uniflor:
Yang menarik ialah Pak Viktor memberikan orasi ilmiahnya nyaris tanpa naskah. Semua yang disampaikan oleh dia ibarat dialog antara abang dan adik. Beliau sebagai kakak, dan kami sebagai adik. Tentu saja. Qiqiqiq. Cara orasi semacam itu membikin kantuk hilang! Asyik sekali pokoknya. Apa yang dia sampaikan dalam orasi ilmiah itu benar-benar aktual dan menohok wisudawan dan wisudawati yang bakal menyentuh 'dunia' yang sesungguhnya dan 'berperang' dalam kancah pencarian kerja. Banyak pula wejangan dan motivasi yang membikin kami sadar bahwa NTT ini bergotong-royong kaya raya.
Kita harus gembira sebagai orang NTT. Singkirkan istilah NTT; Nanti Tuhan Tolong. Singkirkaaaaan!
Ada lima pesan yang aku tangkap dari orasi ilmiah beliau. Kalian mau tahu? Harus donk hahaha apalagi anak NTT wajib tahu pesan-pesan ini.
Baca Juga : 5 Hasil Daur Ulang
1. Toleransi Hidup Beragama
Toleransi hidup beragama bukan pesan yang eksklusif dia sampaikan. Tetapi melalui ragam salam dalam pembukaan orasi ilmiah, Pak Viktor memberikan pesan tersirat bahwa toleransi hidup beragama itu penting dan wajib terus dilestarikan di NTT. Dalam pembukaan tersebut dia mengucap:
Selamat pagi.
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Shalom.
Om swastiastu.
Ada satu lagi yang aku lupa, tapi bukan namo buddhaya.
Salam yang disampaikan oleh Pak Viktor ini mengingatkan aku pada salam yang disampaikan Pak Jokowi. Ini merupakan salam yang mengingatkan kita semua bahwa kita ialah masyarakat Indonesia dengan multi-agama dan wajib saling hormat-menghormati. Toleransi yang sudah hidup dan berkembang di NTT ini jangan hingga luntur apalagi rusak.
2. Menjadi Entrepreneur
Pak Viktor populer dengan kampanyenya (dulu) wacana 5 Alasan Kenapa Harus Nge-blog
Doakan aku sanggup meraih gelar selanjutnya alasannya beasiswa ke Australia itu butuh usaha yang lebih dan lebih *ngakak guling-guling* Ini namanya menghayal hingga mentok hahaha.
Cheers.