The Ninox Flatlay Hammock
Apa yang paling aku suka dari seorang Kiki Arubone? Cewek cakep Sarjana Pendidikan yang pada hari wisudanya tahun kemudian justru terbang ke Jakarta? Apa ya ... hmm ... Actually, I like everything about her. Bila kalian berhadapan dengannya, jangan pernah menilai dirinya hanya dari perawakannya yang mungil, alasannya ialah kalian bakal terkecoh! Cewek tangguh ini ialah founder FLOPALA (Mapala-nya Universitas Flores). FLOPALA itu abreviasi dari Flores Pecinta Alam. Dia sudah menaklukkan banyak gunung di Pulau Flores; bila di luar Pulau Flores aku harus bertanya lagi pada cewek yang dijuluki Edelweiss Flopala ini. Tapi dari semua hal perihal Kiki, aku sangat suka foto-foto perjalannya, terutama bila ia lagi asyik di atas hammock. Seperti pada foto di awal pos ini! Tuuuh kaaan ia sukses bikin aku terkapar iri. Hiks.
Baca Juga : Freestate, Sepatu Idaman Traveler
Kami, aku dan Kiki, sama-sama suka jalan. Sama-sama suka #KakiKereta. Tapi ia jalannya lebih keren alasannya ialah niscaya selalu bekerjasama dengan alam liar salah satunya mendaki gunung sambil pikul carrier yang besarnya hampir sama dengan tubuhnya. Sedangkan aku cukup jalan di alam bawah sadar saja. Qiqiqiqi ;))
Jadi, apa itu hammock?
Mengintip Wikipedia; hammock disebut buaian atau tempat tidur gantung. Hammock ialah jenis tempat tidur berupa kain mirip ayunan yang digantung pada kedua ujungnya. Umumnya tempat tidur jenis ini dipakai oleh orang yang tinggal di tempat tropis. Hammock diproduksi di banyak negara antara lain Mexico, Perancis, India, Kanada, dan Indonesia. Bahan-bahan yang dipakai untuk membuat hammock contohnya kain katun, kain ikat, nilon parasut, tali, hock (pengait) dan lainn-lain. Namun, hammock nilon parasut lebih disukai alasannya ialah gampang didapat, cepat kering, ringan, dan sederhana. Ada beberapa jenis hammock diantaranya chair hammock (hammock kursi), sleeping hammock (hammock tidur), net hammock (hammock jaring).
Hammock itu menyerupai tenda; orang-orang yang gemar berkegiatan di luar ruangan mirip pendaki gunung niscaya membawa salah satunya dan/atau membawa keduanya. Namun hammock punya satu kekurangan yaitu ruang tidurnya yang tidak mengijinkan badan untuk rebah lurus alasannya ialah stukturnya yang melengkung. Oleh alasannya ialah itu, Richard Rhett dari Sierra Madre Research menciptakan, eh, membikin sebuah hammock trendi bernama:
Apa yang membuat Ninox Flatlay Hammock ini berbeda dari hammock lainnya? Kalian sanggup melihat pada gambar ketiga di atas; wave shaped patterns, knotless design, serta comfy flatness. Luar biasa! Tidur di hammock tapi rasanya kayak tidur di kasur? Ninox Flatlay Hammock solusinya. Ninox Flatlay Hammock juga dilengkapi dengan kelambu anti serangga (kalau kita sebut kelambu pengantin anti nyamuk) dengan zipper. Bagian bawahnya terdapat satu ruang lagi untuk menyimpan beberapa barang penting. Selengkapnya sanggup kalian lihat pada gambar-gambar di atas dan di bawah ini:
Berasa tidur di kamar pengantin.
Seperti di nirwana :D
Ngiknguuukkk banget kaaan ini bikin mupeng!
Bagi kalian yang ingin memilikinya, Ninox Flatlay Hammock dibanderol 159 Dollar. Belinya di mana? Di sini.
Saya yakin, Kiki Arubone niscaya mupeng juga kan ngelihat si Ninox Flatlay ini. Tapi ia kan sudah punya. Etapi bila Kiki mau ngebeli lagi, yang usang hibahkan saja buat saya. Lumayan kan, Ki, jelong-jelong ke Hutan Pinus Wisata Kebesani terus gantung hammock diantara pohonnya, terus ketiduran hingga malam. Bangun-bangun sudah di Maurole hahahaha. Dipindahin.
Baca Juga : #KepoBuku Cara Lain Nge-review Buku
Menurut aku informasinya sudah cukup jelas. Kaprikornus bila kalian pengen beli hammock yang besar lengan berkuasa dan nge-flat bila diajak tidur, yuk monggo ...
Cheers.