Plastik Berkualitas Dari Tupperware
Selasa yaitu #SelasaTekno. Tapi tidak selamanya Selasa harus semata-mata teknologi yang bekerjasama dengan teknologi telepon genggam. Karena saya pernah menulis teknologi penemuan menyerupai wacana tenda lipat otomatis ini, atau proyektor keren ini, atau wacana situs kawasan kita sanggup membikin segala barang berbasis teknologi. Dan, bahkan saya pernah menulis wacana teknologi wadah masakan dan minuman yang bisa dilipat. Oleh alasannya itu, ijinkan saya menulis wacana Tupperware!
Baca Juga : Scootmatic
Kalian, terutama perempuan, niscaya sering dengar wacana Tupperware. Tupperware sebagai wadah masakan di kulkas, Tupperware sebagai wadah bekal masakan dan minum ke kantor, Tupperware sebagai wadah saji prasmanan kala hari raya dan perayaan tertentu, Tupperware sebagai botol minum yang mudah dan bergaya dibawa ketika berkegiatan, dan lain sebagainya. Apakah saya juga menggunakan Tupperware? Ya, tentu. Kenapa pakai Tupperware? Itu pertanyaan lain yang bakal saya jawab pada pos Kamis, nanti-nanti, hahaha. Hari ini saya pengen menulis wacana Tupperware yang kesohor yang bisa bikin kaum ibu tersenyum besar hati apabila memakainya. Termasuk saya, meskipun saya belum jadi ibu qiqiqi.
Perkenalan saya dengan Tupperware sudah sangat lama, semenjak abang ipar saya mulai membeli aneka wadah Tupperware yang biasa diajak piknik di kurun 90-an. Sejarah Tupperware sendiri jauh lebih usang dari itu. Tupperware pertama kali dibentuk pada tahun 1946 oleh Earl Tupper di Amerika. Tupper menciptakan suatu wadah plastik yang dipergunakan untuk rumah tangga; untuk menyimpan masakan dan membuatnya kedap udara. Salah satu paten penting dari produk ini, berdasarkan yang tertulis di Wikipedia, yaitu seal penyekatnya yang dikenal dengan burping seal yang merupakan ciri khusus populer dari produk-produk Tupperware. Inilah yang membuatnya berbeda dari produk-produk sejenis.
Tapi apa yang membikin Tupperware ini begitu digandrungi yaitu istilah 'aman' yang mengikutinya.
Produk Tupperware terbuat dari materi plastik berkualitas terbaik, tidak mengandung zat beracun, dan sudah memenuhi standard dari beberapa tubuh dunia menyerupai FDA (Food and Drug Administration) Amerika, European Food Safety Authority (Eropa), Japan Food Safety Commision (Jepang), sehingga selain kondusif digunakan berkali-kali untuk masakan dan minuman (food grade) juga ramah lingkungan. Kalau menyerupai ini adanya, tidak heran Tupperware menjadi merek nomor satu di dunia untuk barang-barang rumah tangga plastik.
Menurut saya, apa yang membikin Tupperware digandrungi bukan saja alasannya aman, tapi alasannya banyak faktor menyerupai contohnya pilihan jenis dan model produknya. Tupperware punya begitu banyak jenis produk menyerupai stoples, kawasan bekal makanan, botol minum, hingga gelas. Uniknya, khusus untuk bekal masakan niscaya dilengkapi dengan cover berupa tas mini. Pengalaman berkegiatan di Kecamatan Wolowaru hari Jum'at kemarin (sampai Minggu), ketika saya membawa bekal nasi dari rumah hingga sore, makanannya masih segar alasannya tutupan kawasan makannya punya lobang-lobang kecil biar uap masakan panas bisa keluar.
Baca Juga : The Pause Pod
Selain banyak pilihan jenis dan model, Tupperware ini selalu penuh warna. Contohnya stoples buat gula dan kawan-kawan berikut ini:
Pilihannya dan perpaduan warnanya selalu bikin mata segar. Yang macam begini juga pernah saya beli dahulu kala dalam bentuk kotak segi empat aneka warna (dan pastinya ada warna kuning), yang sekarang salah satu kotak itu digunakan Mamatua untuk mengisi barang-barang printilannya. Hayaaah hahaha.
Kotak biru di atas sering saya bawa ke kantor dalam kondisi kosong, di jalan kalau memang pengen beli cemilan, tinggal dikondisikan dengan kotak ini sehingga membelinya tidak terlalu banyak.
Selain wadah masakan dan/atau kotak bekal makan, saya juga punya banyak botol minum Tupperware:
Yang ini dikasih sama Edwin Firmansyah hehe. Senang banget kalau bawa ini, bisa minum sepuasnya alasannya ukurannya cukup besar.
Jangan salah fokus ke sepatunya hahaha. Botol minum Tupperware yang satu itu memang paling sering ditemui baik yang orisinil Tupperware maupun yang kawe-kawean. Salah satu botol minum Tupperware sejenis itu tapi berukuran super besar hilang di Danau Kelimutu hiks. Waktu itu alasannya sibuk mengurus kamera dan tetek bengek lainnya, saya melupakan si botol dan si jaket anti air :( biarlah. Ikhlaskan saja. Semoga mempunyai kegunaan bagi yang menemukannya. Lagipula sudah diganti, meski beda model, dengan pinjaman Edwin Firmansyah di atas.
Plastik berkualitas dari Tupperware ini memang belum tergantikan dengan plastik dari produk lain. Teknologi dan inovasinya terus berkembang dari tahun ke tahun. Kebanggaan memilikinya bikin banyak orang bikin meme soal ibu-ibu dan Tupperware. Saya sendiri punya banyak wadah plastik, aneka rupa, macam merek, tapi memang harus diakui belum bisa menyamai Tupperware yang bahkan aman-aman saja kalau saya membawa bekal masakan yang masih panas.
Baca Juga : Freestate, Sepatu Idaman Traveler
Bagaimana dengan kalian? Bagaimana status kepuasan kalian menggunakan/memakai wadah-wadah Tupperware? Yuk share :) *sambil saya becanda sama dinosaurus* haha.
Cheers.