Dulunya Suka Mencontek, Kini Sukses
Hari ini menjadi hari yang sangat istimewa untuk Togar. Laki-laki yang kini sudah menjadi Pegawai Negeri ini sangat bersemangat untuk mempersiapkan segalanya. Pakaian dinas PNS nya sudah “digosok” rapi dan mengkilap, maka berangkatlah Togar dengan mengendarai “kereta” ninja-nya (yang gres di “doorsmeer”) menuju ke sekolahnya dulu.
Sesampainya di sekolah:
Dari kejauhan..
Togar melihat ada seorang cowok berambut kriting, berbadan gelap dan jangkung dengan kaos dan celana jeans yang juga gres datang ketika itu. Karena dirasa familiar, togar pun tak enggan menyapa dengan logat 'batak' handalannya.
Ucok dan Togar ialah teman erat yang dulunya bersekolah di salah satu Sekolah Menengan Atas Negeri di Pematangsiantar. Selang 9 tahun kemudian, keduanya bertemu kembali di sekolah untuk menghadiri reuni angkatan mereka.
Setelah berbincang-bincang lama, Togar terkejut melihat Ucok yang kini sudah jauh berubah. Dulunya Ucok ialah anak yang dikenal malas berguru dan suka mencontek. Berbeda dengan Togar, selalu juara umum dan aktif di organisasi sekolah sehingga dikenal hampir seluruh siswa/i.
Sekarang Ucok sudah menjadi seorang pengusaha, ia mempunyai beberapa Perusahaan Tekstil terbesar di Indonesia dan sudah mengekspor hasilnya ke luar negeri. Kok bisa??
Baiklah, ilustrasi diatas hanyalah karangan dan khayalan belaka, Ucok dan Togar diatas ialah makhluk virtual yang melintas dalam fikiran saya.
Sebenarnya kali ini saya ingin membahas dongeng dibalik kesuksesan negara China. Saya yakin kalian juga sudah tau, China ialah negara yang ketika ini perkembangannya patut diperhitungkan, terutama dalam bidang teknologi. Salah satu cara yang diterapkan oleh negara ini ialah “mencontek”, sudah lupa? Mari kita kilas balik secara bersama-sama.
Kalau diliat dari tampilannya, hp tiruan China ketika itu memang ibarat sekali dengan Nokia, kasat mata. Yah walaupun ketika itu kualitasnya masih berasa beda, ibarat gambarnya lebih keliatan kasar, tombolnya keras, atau jikalau yang touchscreen, lelet.
Masih ingat merek-merek hp china yang ibarat dengan Nokia?
Fix lah jikalau masa-masa Sekolah Menengan Atas saya melihat sobat saya memakai hp bb, itu niscaya anaq orang qayah. Tapi tak usang kemudian, handphone china hadir dengan proposal cemerlang. “Ingin Gengsi ibarat Blackberry, Yuk Kita Orang Punya Solusi”
Masih ingat dengan hape Nexian? Nah inilah salah satu hasil “contekan” hp China ketika itu. Kalau tidak salah, BB yang ketika itu mematok harga 2 hingga 4 jutaan. Kita bisa mempunyai hp yang serupa, misalnya saja Nexian GX900, harganya cuma 1 juta. Beda jauhh men.
Maka ketika itulah hp China sangat membantu masyarakat Indonesia untuk mempunyai hp dengan fitur ‘mayan dengan harga yang terjangkau. Yah walaupun lagi-lagi cuma ibarat saja, jikalau kualitas memang masih kurang, namanya juga tiruan.
Dulu pernah foto selfie pake camera hp nexian “yang 12 Megapixel” ga? Masih disimpen fotonya?Liat dongs! Oh iya, ini patut diingat. Handphone nexian ketika itu sangat berperan dalam pembentukan populasi alay se-Indonesia
Dilihat dari segi kuantitas, sudah menang. Buktinya kini dominan ponsel di produksi di China. Kalau dari segi kualitas, kayaknya sudah menang juga. Kayaknya yah. Saya sedang menulis ini memakai laptop Lenovo, lagi chatting-chattingan alay pake hp xiaomi, modem saya brand Huawei dan ZTE. Semua benda-benda itu buatan China dan kualitasnya saya akui, bagus.
Banyak lagi yang lain. Contohnya meizu, oneplus, oppo smartphone, ahh banyak lah. Dan yang terpenting hari ini, kita tidak lagi “dituduh alay” jikalau memakai produk buatan China. Menurut saya ini hebat sekali, ini dilema harga diri men.
Kalian tau? Sudah berapa banyak media umum yang diblokir oleh negara China? Apajadinya ya jikalau Facebook di blokir di Indonesia, atau twitter deh, atau blog deh. Tebayang gak? Kalau di China, beberapa udah di blokir. Ga dilema buat mereka,
Karena mereka sudah punya Qzone, fungsinya untuk menulis blog, kayak blogger gitu. Jejaring sosial dengan pengguna nomor 2 di dunia! Dan penggunanya terbesar ialah masyarakat China itu sendiri. Ada juga Weibo, micro blog, yahh ibarat Tumblr yang kini lagi ngeksis. Ada lagi, sina weibo, yang ini bisa dibilang twitternya negara China, banyak lagi yang lain
Alibaba, sebuah perusahaan e-commerce terbesar di dunia, dibentuk oleh Jack Ma, berasal dari China. Nah, kira-kira ibarat itulah kenapa ada orang yang “dulunya suka mencontek, kini sukses”. Akhir kata.. Masih ingat dengan Togar dan Ucok? Sumber https://www.fathurhoho.id/
Sesampainya di sekolah:
“cantik kali sekolah ini kutengok kini bah, semua lantai udah dikeramik, meja-meja nya pun udah mewah, papan tulis udah pake whiteboard semua.. beda kali macam sekolah awak dulu, mencarik kapur pun payah”
Dari kejauhan..
Togar melihat ada seorang cowok berambut kriting, berbadan gelap dan jangkung dengan kaos dan celana jeans yang juga gres datang ketika itu. Karena dirasa familiar, togar pun tak enggan menyapa dengan logat 'batak' handalannya.
Togar: (macam kukenal si mitra ini bah, kalok kutengok dari gaya-gayanya, macam si Ucok mitra awak dulu lah ini. ah si Ucok lah ini betul)
Togar: “Woy cok, aih yang ngerih lah kamu bah, ga tertengokmu dari tadi saya disini”
Ucok: “Loh, kaunya itu lek, tekejut saya kobikin, ga berubah bunyi kamu ya. Kalo kutengok-tengok mantap kali baju dinas kita itu ya. Cemana kabar”
Togar: “Hahaha, ya kekginilah, sehat. Ga terasa jugak ya udah makin keren aja kamu kini cok. Apa cerita?”
Ucok: “Ganteng kotengok saya sekarang? Beginilah togar, tiap ari lah awak begini”
Togar: “Gajelas si mitra ini bah, begini cemana? Apa korjaan kita sekarang?”
Ucok: “Dikitlah togar, tak jolas kerjaannya. Cuman mantau-mantau keadaan aja awak”
Togar: “Bah cemana pulak itu korja cuman mantau-mantau aja. Masik sukak ko mencontek? hahaha, mencontek itu kan mantau-mantau aja kerjanya?”
Setelah berbincang-bincang lama, Togar terkejut melihat Ucok yang kini sudah jauh berubah. Dulunya Ucok ialah anak yang dikenal malas berguru dan suka mencontek. Berbeda dengan Togar, selalu juara umum dan aktif di organisasi sekolah sehingga dikenal hampir seluruh siswa/i.
Sekarang Ucok sudah menjadi seorang pengusaha, ia mempunyai beberapa Perusahaan Tekstil terbesar di Indonesia dan sudah mengekspor hasilnya ke luar negeri. Kok bisa??
Ternyata, Kebiasaan Mencontek Tidak Selamanya Buruk
Ucok dulunya memang tangguh dan cekatan dalam urusan contek-mencontek. Haram hukumnya bagi Ucok untuk melewati ujian tanpa mencotek. Tidak hanya ketika ujian, bahkan urusan-urusan kecil sekalipun dicontek oleh Ucok, ibarat cara berbicara, cara berjalan, dan cara berpakaian. Sampai-sampai ia berfikir setiap orang cerdas dan cerdik di bumi ini ditakdirkan hidup hanya untuk dicontek.Baiklah, ilustrasi diatas hanyalah karangan dan khayalan belaka, Ucok dan Togar diatas ialah makhluk virtual yang melintas dalam fikiran saya.
Sebenarnya kali ini saya ingin membahas dongeng dibalik kesuksesan negara China. Saya yakin kalian juga sudah tau, China ialah negara yang ketika ini perkembangannya patut diperhitungkan, terutama dalam bidang teknologi. Salah satu cara yang diterapkan oleh negara ini ialah “mencontek”, sudah lupa? Mari kita kilas balik secara bersama-sama.
Nokia Adalah “Korban Contekan” Pertama
Di tahun ‘90 sekian hingga 2ribu sekian, Nokia menjadi pemimpin komunikasi global yang sangat terkenal. Hampir dimana-mana orang memakai ponsel bermerk Nokia. Sampai pada zamannya Nokia Serie N yang nge-trend di tahun 2009 an, mulai lah China menciptakan produk yang hampir mirip-mirip. Sembari Nokia terus mengupdate produk-produk mereka, disitu juga China tidak hentinya menciptakan kloningan dari produk tersebut.Kalau diliat dari tampilannya, hp tiruan China ketika itu memang ibarat sekali dengan Nokia, kasat mata. Yah walaupun ketika itu kualitasnya masih berasa beda, ibarat gambarnya lebih keliatan kasar, tombolnya keras, atau jikalau yang touchscreen, lelet.
Masih ingat merek-merek hp china yang ibarat dengan Nokia?
Zamannya Blackberry
Blackberry loh ingat kan? Itu yang buahnya ibarat kayak blueberry, tapi warnanya item. Di tahun 2012, hape ini sedang dipuja-puja. Bagaimana tidak, harganya selangit. Namun, dengan mempunyai hp bb ketika itu, bisa meninggikan harga diri kita beberapa derajat dibanding yang lain.Fix lah jikalau masa-masa Sekolah Menengan Atas saya melihat sobat saya memakai hp bb, itu niscaya anaq orang qayah. Tapi tak usang kemudian, handphone china hadir dengan proposal cemerlang. “Ingin Gengsi ibarat Blackberry, Yuk Kita Orang Punya Solusi”
Masih ingat dengan hape Nexian? Nah inilah salah satu hasil “contekan” hp China ketika itu. Kalau tidak salah, BB yang ketika itu mematok harga 2 hingga 4 jutaan. Kita bisa mempunyai hp yang serupa, misalnya saja Nexian GX900, harganya cuma 1 juta. Beda jauhh men.
Maka ketika itulah hp China sangat membantu masyarakat Indonesia untuk mempunyai hp dengan fitur ‘mayan dengan harga yang terjangkau. Yah walaupun lagi-lagi cuma ibarat saja, jikalau kualitas memang masih kurang, namanya juga tiruan.
Dulu pernah foto selfie pake camera hp nexian “yang 12 Megapixel” ga? Masih disimpen fotonya?Liat dongs! Oh iya, ini patut diingat. Handphone nexian ketika itu sangat berperan dalam pembentukan populasi alay se-Indonesia
Terpenting Itu Bukan Menjadi yang Pertama, Tapi yang Terbaik
Singkat saja yah, terlalu banyak memang sepak terjang negara China dengan usaha “mencontek”-nya, jadinya hari ini ia bisa menjadi negara yang sangat berkembang. Yang terpenting itu bukan menjadi yang pertama, tapi yang terbaik! Seperti yang pernah dibahas di techinasia, ungkapan ini berlaku di semua pasar teknologi, tentunya paling berlaku di China.Dilihat dari segi kuantitas, sudah menang. Buktinya kini dominan ponsel di produksi di China. Kalau dari segi kualitas, kayaknya sudah menang juga. Kayaknya yah. Saya sedang menulis ini memakai laptop Lenovo, lagi chatting-chattingan alay pake hp xiaomi, modem saya brand Huawei dan ZTE. Semua benda-benda itu buatan China dan kualitasnya saya akui, bagus.
Banyak lagi yang lain. Contohnya meizu, oneplus, oppo smartphone, ahh banyak lah. Dan yang terpenting hari ini, kita tidak lagi “dituduh alay” jikalau memakai produk buatan China. Menurut saya ini hebat sekali, ini dilema harga diri men.
Pencontek Bukan Berarti Tidak Mandiri
Hmm, ini menarik. Orang sering berpikir si “pencontek” akan selalu hidup bergantung dengan orang lain, no no no. Itu hanya langkah awal saja dan si pencontek yang cerdas ini hanya menyebabkan “korbannya” sebagai materi berguru saja. Buktinya sekarang, China sudah bisa mandiri, salah satunya dalam hal berjejaring sosial.Kalian tau? Sudah berapa banyak media umum yang diblokir oleh negara China? Apajadinya ya jikalau Facebook di blokir di Indonesia, atau twitter deh, atau blog deh. Tebayang gak? Kalau di China, beberapa udah di blokir. Ga dilema buat mereka,
Karena mereka sudah punya Qzone, fungsinya untuk menulis blog, kayak blogger gitu. Jejaring sosial dengan pengguna nomor 2 di dunia! Dan penggunanya terbesar ialah masyarakat China itu sendiri. Ada juga Weibo, micro blog, yahh ibarat Tumblr yang kini lagi ngeksis. Ada lagi, sina weibo, yang ini bisa dibilang twitternya negara China, banyak lagi yang lain
Alibaba, sebuah perusahaan e-commerce terbesar di dunia, dibentuk oleh Jack Ma, berasal dari China. Nah, kira-kira ibarat itulah kenapa ada orang yang “dulunya suka mencontek, kini sukses”. Akhir kata.. Masih ingat dengan Togar dan Ucok? Sumber https://www.fathurhoho.id/