Sistem Isu Canggih Belum Tentu Baik
Sistem gosip bertujuan untuk mempermudah mengakses dan mengolah informasi/tugas sehingga bisa lebih efektif dan efisien dalam penyelesaiannya. Sistem gosip intinya harus mengakomodasi semua pengguna dan bersifat universal. Sehingga pengguna yang mempunyai kemampuan paling rendah sanggup memahami dan memakai sistem gosip tersebut dengan mudah.
Untuk menciptakan sebuah sistem gosip yang menyerupai itu memang tidak mudah. Dibutuhkan riset dan pengembangan yang mendalam kalau harus mengakomodasi semua individu. Namun tidak sanggup dibantah bahwa sebuah sistem dibentuk untuk keseluruhan user. Jika sebagian user ada yang tidak memahami sistem gosip tersebut, kalau tidak mau dikatakan ‘gagal’ namun sistem tersebut akan mengalami kendala dalam implementasi-nya Kelangsungan sistem tersendat alasannya tingkat kepercayaan diri user akan sangat rendah untuk menggunakannya sistem gosip yang dibuat.
Sistem Informasi Canggih Belum Tentu Baik
Percayalah, sebagus dan secanggih apapun sistem gosip yang dibangun, kalau user tidak sanggup menggunakannya, maka sistem gosip tersebut menjadi sia-sia. Mungkin bagi sang pengembang, Sistem gosip yang canggih akan menciptakan user tercengang dan berkata “Wow”. Yang akan terjadi bahkan sebaliknya, Sistem gosip yang membingungkan akan menimbulkan stress bagi pengguna. Pada ujungnya user cenderung menghindar untuk memakai sistem yang ada.
Orientasi Pada Pengguna dan Proses Bisnis yang Ada
Seorang dosen yang akan mengajukan anjuran penelitian juga mengalami hal yang sama bahkan lebih parah dari itu. Jika secara manual sanggup dilakukan hanya sekali, namun dengan memakai sistem informasi, proses yang harus dijalani melalui 3 tahap ditambah dengan adanya proses pemanis yang harus diselesaikan.
Contoh-contoh kasus diatas menggambarkan bahwa Sistem gosip yang dibangun tidak bersifat “manusiawi”. Artinya tidak gampang di cerna oleh pengguna. Bagi pengembang hal ini tidak akan bermasalah, alasannya berdasarkan mereka hal ini akan mempermudah pengumpulan data. Mind-set pengembang mungkin menganggap bawha rata-rata pengetahuan pengguna lebih dari itu. Padahal dalam kenyataanya pengguna tidak banyak mengetahui apa yang disajikan dalam Sistem Informasi tersebut. Oleh alasannya itu diharapkan kepekaan pengembang untuk memahami level pengetahuan end user-nya. Merancang sistem yang gampang dipelajari oleh user juga perlu dijadikan pertimbangan.
Perlipat gandaan kiprah yang harus dilakukan user juga akan mempengaruhi user experience. Proses yang harusnya sederhana menjadi sistem yang terasa kompleks. Harapan user yang ingin mendapat sistem yang lebih sederhana dan gampang luntur saat mulai bersentuhan dengan sistem gosip yang kompleks. Hal ini terjadi alasannya pengembang tidak memahami proses bisnis yang ada. Jika pengembang mengadopsi tahapan-tahapan yang ada maka user akan lebih gampang untuk mencerna sistem yang ada dan merasa nyaman untuk memakai sistem gosip yang dibangun.
Sistem gosip yang berbasis pada kebutuhan user dan berorientasi pada tingkat pemahaman user akan melanggengkan relasi kedua stakeholder. Apa yang diinginkan pengembang akan gampang diterima oleh user. Dengan berkiblat pada proses bisnis yang ada maka user akan merasa nyaman dalam menuntaskan kiprah yang ada. Intinya, Sistem gosip yang dibutuhkan bukan sekedar dengan teknologi yang canggih namun Sistem gosip yang gampang dipelajari akan menyenangkan bagi user.
Referensi: http://moerhadieberbagi.com/sistem-infromasi-yang-manusiawi/