Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Review Xiaomi Redmi Note 5, Redmi Ga Gitu Deh!



Pada ulasan kali ini, kita akan kembali mengulas produk smartphone dari merk yang semakin kencang saja berhembus namanya, Xiaomi.

Konon katanya kini penjualannya sudah nomor 2 di Indonesia ya.

Tapi barangnya ghoib, eits, mau komen kaya gitu kan? Sudah ketebak, sorry.

Haha, terlepas dari ghoib atau tidak, alasannya ialah barangnya sudah ada di tangan saya selama beberapa minggu, jadi wajib diulas ya. Dan penonton harap sabar kalau sehabis melihat ulasan ini, harus gundah gulana alasannya ialah galau bagaimana cara mendapatkannya.



Smartphone-nya sendiri anggun koq, sangat worth the money, bahkan hingga menciptakan saya bergumam sendiri, Redmi Ga Gitu Deh!

Kenapa memang? Kameranya coy. Ngga redmi banget.

Dua kamera di belakang memang bukan yang pertama alasannya ialah ada Redmi Pro, tapi yang ini kan resmi di sini. Dan balasannya juga ngga main-main. Termasuk lowlights yang dulu populer jadi titik lemah Redmi, kini bisa dilibas dengan ganas. Video goyang juga sudah bukan hal yang bisa kau bully lagi dari Redmi, berkat kehadiran si EUIS, eh EIS, kini kameranya punya stabilization yang memang tergolong OK punya untuk hape 2-3 jutaan begini.

Saya ngga tahu apa efek dari  kehadiran AI di cameranya, cuma memang bokehnya bagus. Dan walaupun bokeh di kawasan yang cahayanya kurang seimbang, balasannya masih cukup sanggup dinikmati nih. FYI, hape 2-jutaan lain biasanya kepayahan menghasilkan foto bokeh kalo diberi kondisi yang sama. Good job Xiaomi.

Semua evaluasi saya barusan, silakan divalidasi lagi pada foto dan video berikut ini ya. Habis itu saya akan kasih tau apa bahwasanya yang paling menarik perhatian saya dari ponsel ini. Silakan.



Nah, yang bahwasanya paling menarik perhatian saya sih, bukan kamera ya. Tapi MIUI 9.5 yang nampaknya banyak mengalami perubahan ke arah positif.

Memang masih perlu setting autostart dan lock aplikasi di recent apps biar notifikasi selalu masuk. Tapi kini beneran selalu masuk, dan real-time sebenar-benarnya. Jadilah saya bisa nyaman selama beberapa hari menyebabkan Redmi Note 5 ini sebagai device utama.

Oh ya, pada Redmi Note 5 ini juga kita sudah bisa memakai navigasi dengan gesture. Swipe dari bawah layar ke atas untuk home, swipe dan tahan untuk masuk ke recent apps, dan swipe dari luar layar sebelah pinggir ke dalam untuk back.

Uhuk, jadi udah beneran kaya punya iPhone X dong ya, udah mah kamera belakangnya posisinya sama, eh navigasinya juga mirip. Tinggal beli casing yang ngga transparan aja deh buat nutupin backcovernya hehe.

Masalah desain ini sudah saya bahas di video unboxingnya, jadi silakan disimak video yang saya tampilkan pada card bab kanan atas video ini, atau di end-screen.

Untuk duduk kasus ads alias iklan yang katanya belakangan suka muncul di hape Xiaomi, menyerupai yang pernah saya cuitkan, saya matikan di setting biar tidak tampil. Saya juga tolak semua permission asing yang secara default sudah di-enable untuk aplikasi Mi Remote.

Karena kan memang jadi tanda tanya besar kalau aplikasi Remote Control butuh merekam bunyi dan mengambil gambar segala, apalagi hingga mengakses kontak. Terlebih smartphone Redmi kan populer akan kemampuannya menggantikan remote yang hilang, koq rasanya terlalu gimana gitu ya ketika permission-permission yang berlebihan itu ada pada aplikasi remote ini. Silahkan Anda simpulkan masing-masing saja. Gak usah ribut, di Android terbaru semua aplikasi kan bisa dimatikan permission-nya.

Selain itu sih saya bahagia dengan apa yang ada pada Xiaomi Redmi Note 5 ini secara fisik. Layarnya tajam dengan reproduksi warna menawan. Port audio ada di sisi bawah, dan loudspeaker juga berada pada posisi yang tepat.

Fingerprint scanner-nya diletakkan di posisi yang nyaman untuk kita meletakkan telunjuk ketika membuka kunci layar. Akurasi dan responsifitasnya juga sangat bisa memuaskan saya. Pada Redmi Note 5 ini jugalah saya mencicipi fitur face unlock pertama kalinya pada MIUI. Dan so far so good, usable di ketika saya sedang kesulitan meraih pemindai sidik jarinya, scanning cepat dan cukup akurat dengan syarat kondisi ruangan masih cukup terang.

Untuk performa sendiri, Snapdragon 636 nampaknya punya masa depan cerah menggantikan abangnya si processor kesayangan kita, Snapdragon 625. Namun entah kenapa settingan default PUBG untuk Redmi Note 5 ada pada graphic low, padahal ponsel lain yang procesornya sama defaultnya di medium. Memang bukan duduk kasus sih, toh bisa diubah manual settingannya, tapi ingin tau kan boleh?

Saat digunakan bermain pun lancar dan tidak ada demam maupun lag yang terjadi. Saya merasa sinyal di Redmi Note 5 ini pun manteng terus, nampaknya sih lebih baik dari ponsel Xiaomi lain yang pernah saya coba sebelumnya. Kaprikornus untuk gamers online, ga salah deh kalau kau menjatuhkan pilihan pada ponsel ini.

Karena baterainya juga awet, kalau ini sih memang udah lumrah ya di ponsel manapun yang pakai MIUI. Dengan penggunaan normal ala saya, bisa mencapai total 50 jam pemakaian dengan screen on time lebih dari 6 jam.

Hanya sayang, sifat orisinil MIUI masih tampak. Multitasking-nya suka terasa berat ketika membuka aplikasi yang sudah cukup usang dibiarkan di background. Redmi Note 5 yang saya uji padahal RAM-nya 4 GB lho. Di awal-awal pemakaian ponsel ini terasa smooth banget mau diajak ngapain juga, namun seiring makin banyak aplikasi yang diinstall dan dijalankan, rupanya cukup kuat kepada performanya. Walau overall masih di atas rata-rata lah kalau melihat bandrol harganya.

Oh ya, ngomong-ngomong soal harga, harusnya sih Xiaomi Redmi Note 5 ini dijual dengan harga 2,5 juta untuk varian 3/32 GB, dan 3 juta untuk yang 4/64 GB. Dua-duanya pun harusnya masih kembali seribu Rupiah ya. Namun faktanya yang saya lihat, rata-rata Redmi Note 5 4/64 GB hasil flash sale sudah dijual kembali di angka 3,7 juta Rupiah. PR Xiaomi nih untuk menciptakan stoknya lancar sekarang. PR saya untuk mengulas ponsel ini sih sudah gugur di sini hehehe.

Apakah Recommended? Tentu, sangat recommended bahkan kalau melihat kualitas yang diberikan berbanding harganya. Tapi ada syaratnya, yaitu buat user yang sudah paham cara setting-setting supaya notifikasi bisa real-time, setting iklan supaya ga muncul, dan juga bisa matiin permission yang ngga-ngga yang diminta aplikasi bawaan. Syarat ketersediaan stok atau keghoibannya sih ya terserah situ lah mau dijadikan halangan atau tidak.

Hayo, masih pada puasa kan waktu nonton video ini? Jangan marah-marah atuh ya kalo ponsel in masih ghoib, biar ngga ngurangin pahala puasa kau hehe.

Sip, selamat berpuasa. Dari Kota Cimahi, Aa Gogon pamit undur diri, wassalam!
Sumber https://www.gontagantihape.com/