Memasang Tema Wordpress Dan Plugin Blog Berguru Ngonfig
Tidak sedikit orang yang resah menentukan tema wordpress yang bagus. Bahkan ada yang membuang-buang waktu sampai berminggu-minggu demi mencari tema wordpress yang paling cocok dihati. Hal ini saya alami ketika pertama kali mencar ilmu menciptakan blog.
Setelah mencoba beberapa tema, kok rasanya tidak ada yang pas. Cari lagi tema yang lain, pasang lagi, edit lagi, ganti lagi. Begitu terus sampai tak terasa sudah 2 bulan. Akhirnya engga jadi nulis.
Nah untuk blog Belajar Ngonfig, saya tidak mau pusing dengan hal ini. Lagipula, kini hampir rata-rata tema blog gratis sudah responsive dan mobile friendly.
... juga seo friendly [?] (yang ini sih pengaruhnya ga gede-gede amat).
Terlihat dari screenshot diatas, ada beberapa hal yang saya lakukan pertama kali memasang tema wordpress Belajar Ngonfig:
Intinya modifikasi diatas saya lakukan dengan menciptakan child theme. Padahal sih ada CSS yang saya edit eksklusif di parent theme. Selain hal diatas, saya mengganti ukuran teks menjadi lebih kecil baik di tampilan desktop maupun mobile.
Oh iya, diatas foto dari thinkwithgoogle speedtest, bukan dari pagespeed. Karena kini udah ga bisa 100 lagi semenjak terpasang google analytics. Dah lah, ini ga penting.
Sumber https://www.fathurhoho.id/
Setelah mencoba beberapa tema, kok rasanya tidak ada yang pas. Cari lagi tema yang lain, pasang lagi, edit lagi, ganti lagi. Begitu terus sampai tak terasa sudah 2 bulan. Akhirnya engga jadi nulis.
Nah untuk blog Belajar Ngonfig, saya tidak mau pusing dengan hal ini. Lagipula, kini hampir rata-rata tema blog gratis sudah responsive dan mobile friendly.
... juga seo friendly [?] (yang ini sih pengaruhnya ga gede-gede amat).
Menggunakan Tema Gratis - 2 Kolom
Sekarang tidak sulit lagi mencari tema untuk blog, apalagi platform mainstream menyerupai blogspot dan wordpress. Bertabur jutaan tema yang responsif di repositori wordpress. Namun disini saya memutuskan untuk memakai tema yang gratis.
Alasannya sederhana:
- Kalau tema premium, saya suka tema thesis dibanding genesis. Opsi pengembangannya lebih banyak.
- Tapi ketika ini, blog Belajar Ngonfig belum membutuhkan tema-tema tersebut. Agar fokus terlebih dahulu ke penulisan konten.
- Dalam waktu bersahabat mungkin akan butuh landing page, tapi ini bisa dilakukan dengan plugin.
Nah tema yang saya cari yaitu tema yang mudah dengan 2 kolom, yang menampilkan daftar goresan pena secara penuh (tapi nanti akan di break), dan sidebar berada di sisi kanan blog. Tema ini banyak tersedia.
Ada beberapa tema yang ketika itu menjadi pertimbangan:
- Sparkling dari colorlib, tidak saya pilih alasannya melihat banyak banget blog yang memakai tema ini.
- Helmingway dari andersnoren, typografi nya keren, Tapi headernya kurang mengena selera.
- GeneratePress: free, tapi terbatas. Karena creatornya menyediakan versi premium. Terlalu kompleks juga.
Selain beberapa tema yang sudah saya sebutkan diatas, masih banyak lagi tema wordpress gratis yang lain, dengan style dan niche yang beragam. Secara lengkap kau bisa melihatnya di kumpulan tema wordpress gratis terbaik. Silakan pilih tema yang sesuai dengan selera dan niche blog kamu.
Akhirnya blog Belajar Ngonfig memakai tema "First" yang dikembangkan oleh Themehaus. Tema ini sangat simple dan tidak banyak pernak pernik ini itu.
Mengedit Tema Bawaan Dengan Child Theme
Jujur saja, tema bawaan baik gratis maupun premium hampir selalu dimodifikasi oleh penggunanya. Karena mereka niscaya punya selera sendiri. Saya juga melaksanakan hal demikian. Berikut tema First ketika pertama kali dipasang di blog mencar ilmu ngonfig.
Terlihat dari screenshot diatas, ada beberapa hal yang saya lakukan pertama kali memasang tema wordpress Belajar Ngonfig:
- Page about dan contact di pojok kanan atas blog
- Home dan Category (Guides, Labs, dan Others) di primary menu. Ini bergotong-royong membingungkan, mungkin nanti akan diganti.
- .. dan footer. Hanya copyright saja dan emoji kopi. haha
Kalau diperhatikan sih tema bawaan ini udah cukup bagus tanpa modifikasi, tapi satu perhatian saya yaitu warna latar belakang yang sama antara sidebar dan content. Ini menciptakan seperti tidak ada pemisah.
Sehingga dengan kemampuan coding CSS yang memprihatinkan, saya menciptakan tampilan blog Belajar Ngonfig menjadi lebih buruk, menyerupai ini:
Ini mah ga perlu di screenshot mas, kan bisa liat sendiri di https://ngonfig.net ngabisin bandwith pembaca aja 😒 |
Intinya modifikasi diatas saya lakukan dengan menciptakan child theme. Padahal sih ada CSS yang saya edit eksklusif di parent theme. Selain hal diatas, saya mengganti ukuran teks menjadi lebih kecil baik di tampilan desktop maupun mobile.
Saya juga mengubah beberapa code php nya, alasannya semua heading blog ini mempunyai tag <h1> yang konon katanya tidak baik untuk SEO. Sehingga saya menggantikan heading recent post, comment page, dan widget-widget lainnya menjadi <h3> atau <h2>.
Memasang Plugin-Plugin Wordpress (Gratis Juga)
Orang bilang, wordpress tanpa plugin itu, menyerupai ibu-ibu arisan tanpa make up, tas cantik, dan pernak pernik sosialita. Rasanya gak lengkap. Karena plugin juga salah satu alasan terbesar mengapa orang menentukan memakai wordpress.
Saya pernah mencari tau, berapa sih normalnya plugin yang terpasang di wordpress? Jawabannya, tergantung kebutuhan. Fix, tak mau ambil pusing, jadi ini plugin yang terpasang di Belajar Ngonfig:
- Yoast SEO: siapa yang ga kenal plugin satu ini. Fungsinya untuk mengoptimasi SEO offpage wordpress.
- Litespeed Cache dan Auptimize: untuk caching dan meningkatkan secara optimal script agar blog melaju lebih cepat. Litespeed saya gunakan alasannya memang diperuntukan untuk litespeed web server.
- JetPack dan Akismet: Butuh proton jetpack dan akismet untuk menyaring komentar spam.
- ... dan yang terakhir, Tabby Responsive: bergotong-royong ini untuk blog ecommerce, tapi nanti dipakai untuk list codingan lab di final tulisan.
Sekarang tema dan plugin wordpress di blog Belajar Ngonfig sudah terpasang. Mohon maaf alasannya saya tidak menjelaskan step-step detil tahapan diatas. Kamu bisa mencarinya di search engine atau bila ada yang mau ditanyakan bisa ngobrol di kolom komentar. hehe.
Oh iya, terakhir. Salah satu aspek yang dipusingkan blogger yaitu, kecepatan wordpress. Blog mencar ilmu ngonfig bisa 100/100 di pagespeed test google.
Oh iya, diatas foto dari thinkwithgoogle speedtest, bukan dari pagespeed. Karena kini udah ga bisa 100 lagi semenjak terpasang google analytics. Dah lah, ini ga penting.
Selanjutnya saya akan melaporkan seni administrasi penulisan dan kata kunci sasaran blog Belajar Ngonfig.
Studi perkara sebelumnya: Memilih Platform dan Hosting
Studi perkara sebelumnya: Memilih Platform dan Hosting