Review Samsung Galaxy J6 Dan Perbandingannya Dengan Galaxy J4
Samsung gres saja meluncurkan duo smartphone seri terbaru mereka di Indonesia. Yang pertama ialah Galaxy J4 yang sudah lebih dulu saya ulas, harga jualnya ada di kisaran 2-jutaan ya.
Satu lagi ialah Samsung Galaxy J6 yang dibandrol lebih mahal satu juta Rupiah.
Sebelum membahas produk yang kedua ini, yuk kita bahas dulu apa saja persamaan dan perbedaan dari keduanya, dan dimulai dari perbedaannya dulu ya!
Selisih harga sejutaan rupanya berimbas pada spesifikasi utama keduanya, di mana jikalau J4 memakai processor Exynos 7570 Quad, maka J6 sudah ditenagai oleh processor Exynos 7870 Octa yang artinya jumlah pada dasarnya 2x lipat ya. Selanjutnya, J4 dibekali RAM 2 GB, sementara J6 sudah 3 GB.
Perbedaan selanjutnya ada pada besaran kamera depan di mana milik J4 beresolusi 5 Megapixels dengan aperture f/2.2, dan pada J6 besarannya ada di angka 8 Megapixels dengan bukaan lensa lebih lebar di f/1.9.
Sisanya ialah perbedaan yang sangat kasat mata, yaitu J6 sudah dibekali fingerprint scanner di kepingan punggung ponsel, dan sudah memakai infinity display dengan rasio 18,5:9. Sementara J4 masih memakai rasio layar 16:9 dengan tombol home fisik di dagu ponsel.
Kedua ponsel ini sama-sama sudah memakai panel layar Super AMOLED yang tergolong glamor untuk dipakai oleh smartphone 2 hingga 3 jutaan ya. Jangan ditanya bagaimana rasanya menyimak konten-konten multimedia di layar dengan vibrancy yang keren ini, dijamin betah deh.
Terlebih kedua ponsel ini dibekali dengan fitur Dolby Atmos Surround Sound yang sanggup dinikmati ketika memakai headset yang disertakan dalam paket penjualannya.
Baik J4 dan J6 pun sama-sama mempunyai dua slot simcard ditambah satu slot micro-SD dedicated, yang menciptakan kita tak perlu riskan lagi mengenai duduk kasus storage.
J4 mempunyai kelebihan berupa baterai yang sanggup dilepas dengan mudah. Sementara J6 hadir dengan desain unibody sehingga memerlukan sim tray ejector untuk mengganti kartunya, tapi di sisi lain jadi menguntungkan sebab baik simcard maupun micro-SD-nya jadi bersifat hot swappable.
Satu hal lagi yang patut dicatat ialah kedua smartphone ini sudah mempunyai adjustable LED Flash di kepingan depan yang sanggup dipakai untuk meningkatkan kualitas selfie di kondisi cahaya kurang ideal.
Persamaan terakhir sih bersama-sama fitur-fitur yang setia menemani smartphone Samsung pada umumnya, yaitu fitur signal max yang menciptakan penerimaan sinyal lebih stabil, kemudian ada fitur Ultra Data Saver untuk yang butuh menghemat kuota internet, dan tak lupa adanya aplikasi Samsung Gift yang sering memperlihatkan promosi dan diskon produk-produk dari merchant yang sudah bekerja sama.
Nah oke, jikalau Anda ingin tahu lebih banyak soal Galaxy J4, silakan tonton video review lengkapnya yang sudah saya buatkan ya. Ada di card pada kepingan kanan atas video ini, maupun di final video nanti.
Sekarang kita masuk lebih dalam ke bahasan mengenai Galaxy J6. Mungkin banyak netizen yang kritis mengenai harga berbanding spesifikasi di atas kertas yang Samsung berikan. Tak salah bersama-sama anggapan ini, namun ada baiknya jikalau dilihat dari sisi lain.
Samsung memperlihatkan fitur-fitur yang memudahkan pengguna dalam kehidupan sehari-hari, misalnya ya yang sudah tadi saya sebut. Lalu tambahkan dengan fakta bahwa Samsung Experience hingga ketika ini masih saya nilai sebagai salah satu UI Android terbaik yang bisa diberikan oleh sebuah pabrikan smartphone.
Jangan tanya berapa porsi biaya riset dan pengembangan untuk duduk kasus UX ini ya. Pun soal jaminan purna jual yang Samsung berikan untuk produk-produknya. Komitmen Samsung bisa dibilang terdepan, bahkan di kota kelahiran saya, Garut saja, sudah hadir service center resmi dan berdikari milik Samsung. Cimahi mah sudah niscaya ada lah, heuheu.
Makara sekali lagi Samsung Galaxy J6 akan lebih favorable buat mereka yang hendak mempunyai sebuah smartphone yang bisa diandalkan dalam jangka waktu panjang. Bukan yang sebulan dua bulan sudah ganti ponsel gres lagi.
Tapi jangan salah, Galaxy J6 ini performanya cukup mengesankan lho. Performanya lancar-lancar saja dipakai untuk aneka macam aktivitas saya di dunia maya. Sesekali diajak bermain game pun hayuk, dan ga simpel demam. Saya masih bisa memainkan beberapa game HD dengan nyaman selama ini.
Untuk urusan daya tahan baterai pun tidak ada masalah, di mana baterainya yang berkapasitas 3.000 mAh bisa bertahan menemani aktivitas saya sehari-hari dengan rekor pemakaian selama 2 hari 2 malam ketika jarang digunakan. Dan sekitar 30 jam ketika penggunaan mulai intens, dengan SoT rata-rata 3-4 jam.
Secara default Samsung Experience akan menciptakan Anda selalu mendapatkan notifikasi secara realtime, namun semakin usang Anda gunakan, maka sistem ini akan mempelajari pola pemakaian Anda dan memperlihatkan aneka macam rekomendasi yang sesuai. Nice.
Yang saya sangat suka sih dimensi body-nya yang cukup compact. Layar 5,6 inch dengan rasio memanjang ala Infinity Display malah menghasilkan body yang lebih ringkas dari Galaxy J4 ternyata. Dan warna hitamnya ternyata menciptakan penampakannya lebih macho dan mengkilap ya daripada warna ungu yang memang lebih feminim.
Sayang body berbahan polikarbonat ini agak simpel kotor oleh bekas minyak dari jari. Makara kalau mau pakai case, saya sangat menyarankannya. Tenang saja, hape Samsung mah bentar juga udah banyak yang jual case-nya koq, heuheu.
Eh iya lupa, kita belum bahas kameranya ya. Kamera smartphone Samsung tergolong bisa diandalkan sih, meskipun untuk smartphone 2 dan 3-jutaannya. Warna dan ketajamannya tergolong baik, walau fiturnya tak sebanyak ponsel flagship Samsung semisal S-series maupun Note-series ya.
Yang patut diapresiasi ialah penggunaan lensa dengan bukaan lebar di f/1.9 untuk kedua kamera yang dimiliki oleh Galaxy J6.
Lebih lengkapnya untuk hasil kamera di kondisi ideal, lowlights, hingga perekaman video sanggup Anda saksikan berikut ini.
Masuk ke kesimpulan, bagi saya Galaxy J6 ialah smartphone yang patut diperhitungkan, dan saya yakini sudah punya segmen pasar yang sudah menanti-nantikannya.
Infinity Display dengan panel Super AMOLED, fingerprint scanner dan face unlock yang terbilang akurat, body yang yummy digenggam, serta slot memori eksternal berdikari ialah kuncinya.
Bukan buat gamers memang, dan di atas kertas terlihat tidak terlalu menonjol, namun ibarat yang saya bilang di video unboxing-nya, nampaknya J6 ini akan auto laku, alias tetap jadi pilihan sebagian konsumen yang sudah setia dengan brand ini.
Jangan salah, Samsung juga punya fans setia lho. Salah satunya ialah seorang perempuan yang sudah 5 tahun lebih ini jadi teman hidup saya, hahaha. Dari jaman Samsung Nexus S hingga sekarang, belum pernah beliau berganti merk. Hahaha.
Hmmm, sudah ah, nanti ada yang merasa terpanggil, haha. Kita tutup saja review-nya di sini ya, dari Kota Cimahi, Aa Gogon pamit undur diri, wassalam! Sumber https://www.gontagantihape.com/