Pengertian Normalisasi Database
Normalisasi yaitu proses pengelompokan atribut data yang membentuk entitas sederhana, nonredundan, fleksibel, dan gampang beradaptasi, Sehingga sanggup dipastikan bahwa database yang dibentuk berkualitas baik.
Tujuan Normalisasi Database adalah untuk menghilangkan dan mengurangi redudansi data dan tujuan yang kedua yaitu memastikan dependensi data (Data berada pada tabel yang tepat).
Jika data dalam database tersebut belum di normalisasi maka akan terjadi 3 kemungkinan yang akan merugikan sistem secara keseluruhan.
- INSERT Anomali : Situasi dimana tidak memungkinkan memasukkan beberapa jenis data secara eksklusif di database.
- DELETE Anomali: Penghapusan data yang tidak sesuai dengan yang diharapkan, artinya data yang harusnya tidak terhapus mungkin ikut terhapus.
- UPDATE Anomali: Situasi dimana nilai yang diubah menjadikan inkonsistensi database, dalam artian data yang diubah tidak sesuai dengan yang diperintahkan atau yang diinginkan.
Tahapan Normalisasi Database:
- Unnormalized Form (UNF)
Merupakan bentuk tidak normal berdarsarkan data yang diperoleh dan mengandung kerangkapan data. - First Normal Form (1NF)
Entitas yang atributnya mempunyai tidak lebih dari satu nilai untuk pola tunggal entitas tersebut. - Second Normal Form (2NF)Entitas yang atribut non-primary key-nya hanya tergantung pada full primary key.
- Third Normal Form (3NF)Entitas yang atribut non-primary key-nya tidak tergantung pada atribut nonprimary key yang lain.
- Boyce Code Normal Form (BCNF)Dilakukan remove multivalued dependent. BCNF terjadi bila masih terdapat anomaly pada bentuk 3NF dikarenakan relasi mempunyai lebih dari satu candidate key.
- Fifth Normal Form (5NF)Tahapan ini dilakukan untuk mengatasi terjadinya join dependent pemecahan relasi menjadi dua sehingga relasi tersebut tidak sanggup digabungkan kembali menjadi satu.
Contoh Kasus Normalisasi: