Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Lagu-Lagu Ini Punya Kembaran


Waktu masih siaran di Radio Gomezone FM aku pernah membawakan jadwal perihal lagu-lagu Indonesia yang dicurigai memplagiat lagu-lagu mancanegara. Ingat, ada kata dicurigai. Makara bukan berarti aku eksklusif menuding lagu-lagu tersebut memplagiat alasannya yaitu toh aku sendiri tidak punya ilmu yang mumpuni untuk menuduh musisi A memplagiat karya/lagu musisi B, C, dan D. Tapi sebagai penikmat musik masa sekarang yang trendi dan bergaya bersama dinosaurus, aku tahu kemiripan antara lagu dari musisi A dengan musisi B, C, dan D. Hanya saja, pekerjaan yang berafiliasi dengan mendengarkan lagu setiap hari selama berjam-jam itu membikin aku senyum-senyum sendiri dikala kuping mulai menangkap kemiripan antara lagu yang satu dengan lagu lainnya.

Baca Juga : Bermain Diksi dalam Kondensat

Menariknya, dari situs situs ini, James F. Sundah menyampaikan bahwa sebuah lagu dikatakan memplagiat tidak berpatok dari delapan kafe saja, alasannya yaitu banyak lagu yang akibatnya memplagiat sebanyak tujuh kafe untuk menghindari delapan kafe tadi. Salah satu hal yang penting dan disebut substantial part yaitu bagian terpenting dalam musik yang pernah dikenal orang. Jadi, hati-hati ya. Setiap lagu punya ciri, jangan hingga kalian membikin lagu yang intronya ibarat Tokyo Drift mili Teriyaki Boyz. Meskipun hanya tujuh bar, kalian sudah dapat dikatakan memplagiat. Karena intro Tokyo Drift itu sesuatu yang sulit dilupakan orang.

Lantas, apa itu bar?

Dari Ribut Berarti Mati dalam A Quiet Place

So ...

Jauh sebelum orang-orang sadar, eh gaya banget aku menulis ini hahaha, aku sudah tahu lagu Pacarku oleh Puput Melati itu memplagiat Hotel California milik Eagle. Wah, eksklusif menuduh? Iya, kalian dapat dengarkan sendiri. Itu bukan lagi delapan kafe tapi keseluruhan lagu termasuk bagian terpenting yang pernah dikenal orang. Dududud. Tapi hanya lagu itu yang aku tulis memplagiat, lagu lainnya berikut ini aku tulis kembaran, alasannya yaitu aku tidak punya kapasitas untuk menulis mereka memplagiat.

Yang mengejutkan aku dikala mulai meriset lagu-lagu Indonesia yang punya kemiripan signifikan dari lagu-lagu mancanegara dan/atau lagu lain, juga diskusi bersama teman-teman radio, yaitu D'Massive. Sebagian besar lagu-lagu mereka memiliki kemiripan yang sulit dielakkan dari lagu-lagu yang sudah duluan ada. Diantaranya yaitu Cinta Ini Membunuhku dengan I Don't Love You milik My Chemical Romance, Diam Tanpa Kata dengan Awakening milik Switchfoot, Dilema dengan Soldier's Poem milik Muse, hingga Tak Pernah Rela dengan Is It Any Wonder milik Keane. 

Tidak hanya D'Massive, Hello Band juga punya beberapa lagu yang kembaran sama lagu lainnya. Pejuang Cinta misalnya, begitu kembarnya sama Makes Me Wonder milik Maroon 5. Kalian pernah dengar lagu Never Be The Same Again yang dinyanyikan Mel C (from Spice Girls)? Kalau belum, coba didengarkan kemudian lanjutkan dengan lagu berjudul Bunga milik Bondan feat Fade2Black. Atau dengarkanlah lagu milik Grabielle yang berjudul Rise, kemudian dengarkan lagu Kau Cantik Hari ini milik Lobow. Anyhoo aku suka banget sama Rise yang dinyanyikan Gabrielle ini, pesannya dalam.

Vierratale yang dulunya berjulukan Vierra saja, punya satu lagu yang kembaran banget sama lagu Rooftops milik Lostprophets. Lagu itu berjudul Dengarkan Curhatku. Yuhuuu itu single mereka yang dulu suka banget aku dengarkan meskipun kata teman-teman tidak cocok sama usia. Epen lah hahaha.
Tapi di luar dari itu semua, berdasarkan saya, kemiripan itu (apalagi memplagiat) kadang tidak dapat dihindari alasannya yaitu yang namanya solmisasi ya hanya itu: do re mi fa sol la si (do). Kunci pun yang itu saja ibarat D, G, C, F, dan seterusnya yang membentuk akord. Kalau nada dasarnya diubah, kata orang Ende: main dari mana? Dari D atau dari C?, maka akordnya pun berubah. Ya begitu-begitu saja. Kemiripan sulit dielakkan.

Baca Juga : TIKIL, Kami Antar Kami Nyasar

Sebagai orang yang juga suka membikin lagu, alasannya yaitu urusan penciptaan yaitu milik Allah SWT, kesulitan biar lagunya tidak diolok memplagiat juga terjadi. Sekitar dua puluh lagu sudah dibikin baik sendiri, bersama Cendaga Band, maupun bersama Notes (Noel Fernandez & Tuteh Pharmantara Side Project). Paling lezat bikin lagu bareng Noel, beliau punya banyak referensi, mulai dari Jimi Hendrix, Nirvana, The Beatles, dan lain sebagainya. Soalnya beliau juga gemar banget dengerin musik berjam-jam. 

Para musisi juga lebih kreatif. Semakin ke sini kalian niscaya pernah dan/atau sering dengerin lagu-lagu yang dicover atau dibikin ulang musiknya. Salah satunya yaitu lagu bergaya vintage. Apa sih itu? Nanti doooonk kita bahas di lain kesempatan. Hehehe.

Bagaimana, kawan? Pernah dengar lagu yang ibarat atau terdengar tidak absurd di telinga? Bagi tahu donk di komen :)

Happy weekend.


Cheers.