Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Memahami Dasar Internetwork: Dasar Jaringan Komputer

Saat memulai berguru dasar jaringan komputer, yang pertama kali kita harus mengenali perangkat-perangkat jaringan komputer. Arsitektur jaringan komputer modern ketika ini sudah dilengkapi dengan, router, firewall, switch, server, susukan point, printer, dan lain sebagaianya.

Setiap perangkat akan terhubung dengan perangkat lainnya baik memakai media kabel, atau nirkabel, serta sanggup bertukar gosip baik dengan network yang sama atau network yang berbeda.
Informasi tersebut sanggup berupa suara, dokumen, video, dan lain sebagainya. Inilah yang disebut dengan jaringan komputer.

Saat memulai berguru dasar jaringan komputer Memahami Dasar Internetwork: Dasar Jaringan Komputer
Komponen Fisik Jaringan Komputer

Kemudian, bagaimana dengan internetwork? Internetwork terjadi ketika kita sanggup bertukar gosip dengan jaringan yang lain. Misalnya:
"Laptop A, dengan network 192.168.10.0/24 terhubung ke salah satu port Router A. Sementara port yang lain pada router tersebut juga terhubung sebuah network 192.168.20.0/24 dan terdapat laptop B. Dari laptop A, kita sanggup bertukar gosip dengan laptop B."
Disini kita sudah membuat sebuah internetwork. Dengan kata yang sederhana, sebuah internetwork sanggup diciptakan oleh router. Dimana fungsi router itu sendiri yakni untuk menghubungkan 2 network yang berbeda. Praktis bukan?

Untuk memahami internetwork selanjutnya, kita akan membahas perangkat jaringan tersebut satu persatu. Fokus kali ini pada router, switch dan hub.

1. Jaringan Hub

Mungkin hingga ketika ini kita masih sering memakai istilah hub untuk menyebutkan "yang bekerjsama yakni unmanaged switch". Maksudnya? Baiklah, untuk memastikan, apakah kau pernah bekerja dengan perangkat ini?

Saat memulai berguru dasar jaringan komputer Memahami Dasar Internetwork: Dasar Jaringan Komputer
Netgear Hub - Gambar diambil dari Ebay
Yah, itu yakni sebuah Hub, dengan 4 buah port Ethernet berkecepatan 10Mbps. So, Hub ini sudah sangat jadul sekali dan hampir tidak ada yang menggunakan. Jika kita melaksanakan penelusuran gambar di internet dengan kata kunci "switch hub" maka kita akan menemukan berbagai perangkat yang ibarat dengan merk, D-Link, TP-Link, dan sebagainya.

Sebenarnya itu bukan hub, itu yakni sebuah unmanaged switch. Namun bahasa pasaran memang seringkali menyebutkannya dengan istilah hub. Lalu, apa bedanya switch dengan hub?

- Perbedaan Hub dengan Switch

Secara fungsi, kita tidak melihat banyak perbedaan antar kedua perangkat ini. 2 buah PC terhubung ke hub atau ke switch, tetap sama-sama akan bisa berkomunikasi. Namun secara performa, kita akan menemukan perbedaan yang signifikan, yakni adanya terjadinya Collision di sebuah hub!

- Pengertian Collision Domain

Setiap port di hub bekerja dengan half-duplex,ketika beberapa perangkat yang terhubung ke hub yang sama dan saling bertukar gosip akan terjadi sebuah collision alias tabrakan, disinilah protokol CSMA/CD akan bekerja.
  • Carrier Sense. Dalam keadaan standby, port pada hub akan menyelidiki kabel atau "listening wire" apakah ada sebuah frame yang sedang diproses atau tidak.
  • Multi Access. Jika terdeteksi frame yang aktif pada beberapa port, maka setiap perangkat yang terhubung akan mendapatkan "signal jamming" dan random interval.
  • Ketika setiap perangkat mempunyai random clock yang berbeda, maka frame kembali di transmisikan.
So, di jaringan hub, hanya 1 perangkat saja yang boleh mengirim gosip dalam satuan waktu, atau half-duplex. Hub ketika ini merupakan perangkat yang sulit ditemukan dan kita tidak perlu memahami lebih dalam behavior hub di dalam sebuah jaringan. Yang perlu di ingat adalah, hub akan membuat collision.

2. Jaringan Switch

Berbeda dengan hub yang tidak lebih sebagai "electrical repeater", switch bersifat memecah collision domain. Jika sebuah hub mempunyai sebuah collision domain, switch mempunyai collision domain hanya pada setiap port nya saja.

Selain itu, switch bekerja lebih cerdas dengan kemampuan mengenali mac address dan menyimpannya di sebuah tabel. Ringkasnya, cara kerja switch yakni sebagai berikut:
  1.  Terdapat puluhan PC yang terhubung ke sebuah Switch, diantaranya yakni PC1 dan PC2
  2.  PC1 akan mengirim gosip ke PC2
  3.  Ketika frame dari PC1 hingga ke switch, switch akan menyimpannya ke tabel.
  4.  Frame tidak akan bisa dikirim hingga switch mengetahui mac address PC2, oleh alasannya yakni itu, switch akan membroadcast pesan untuk menanyakan mac address PC2.
  5.  PC2 akan menjawab mac address nya sendiri, dan switch menyimpannya di tabel
  6.  Switch akan mengirimkan frame tersebut dan kedua PC sanggup terhubung.

- Pengertian Broadcast Domain

Pesan yang dibroadcast switch diatas yakni pesan ARP request,akan aku bahas pada goresan pena berikutnya. Insya Allah. Point yang menarik adalah, switch akan mem-"broadcast" disini artinya sebuah switch mempunyai sebuah broadcast domain.

Efeknya, perangkat apapun yang terhubung ke switch pada ketika itu, beliau harus menghentikan seluruh aktifitasnya untuk mendengarkan broadcast ini. Buruk bukan? Yah, begitulah cara kerja sebuah switch. Tidak baik untuk jaringan. Kecuali diterapkan VLAN.

Sebelum teknologi switch dan router, telah diperkenalkan teknologi bridging, yaitu perangkat Bridge.
Fungsinya sama dengan switch, namun tidak mempunyai kemampuan manageable dan port pada bridge sangat terbatas, sekitar 4 - 8 port. Sebenarnya ada beberapa bridge dengan 16 port.
Namun ini tidak seberapa jikalau dibandingkan dengan switch masa sekarang yang mempunyai ratusan port!

3. Jaringan Router

Okay, sesudah membahas hub dan switch kita akan menemukan beberapa kelemahan pada jaringan ibarat terjadinya kongesti /tabrakan trafik di jaringan, luasnya broadcast domain, karenanya setiap perangkat hanya mempunyai bandwidth yang rendah. Kita mulai dari fungsi utama sebuah router
  • Packet Switching
  • Packet Filtering
  • Internetwork Communication, dan
  • Path Selection
Tidak ibarat switch yang bekerja di layer 2, router bekerja menurut alamat logical atau IP Address di layer network. Unit data pada layer network disebut dengan packet. Setiap port pada router harus dikonfigurasi dengan alamat ip address dengan network yang berbeda, juga setiap port ini mempunyai 1 broadcast domain.

Ketika router mendapatkan sebuah pesan broadcast, pesan tersebut tidak akan di forward ke port nya yang lain. Melainkan di drop. Dengan kata lain, router akan memecah broadcast domain!

Router bekerja menurut tabel routing. Kamu bisa membaca konsep dasar routing dan cara konfigurasinya. Selain itu, router juga bisa memilih arah terbaik, kemana packet tersebut akan dikirimkan.

Internetwork Saat Ini

Selain hub, switch, dan router yang telah dijelaskan diatas, bekerjsama masih banyak lagi perangkat-perangkat yang lain, ibarat susukan point yang sudah menjadi kebutuhan dalam berinternet sehari-hari.
Akses point ini sanggup dikonfigurasi pribadi melalui komputer, namun pada jaringan enterprise, seorang network eksekutif mengelola susukan point dengan memanfaatkan sebuah controller atau lebih tepatnya disebut dengan "WLAN Controllers", dan susukan point itu sendiri disebut dengan "WLAN Devices".
Akses point intinya bekerja pada layer 2, berbeda dengan ethernet yang memakai CSMA/CD untuk mengatasi collision, teknologi wireless memakai protokol CSMA/CD - Collision Avoidance.
Trafik yang bersumber dari internet dianggap sebagai "untrusted network" sehingga kita perlu meletakkan firewall yang berfungsi untuk mengkontrol trafik dari luar jaringan internetwork. Pada dasarnya firewall bekerja hingga layer 4 transport, namun ketika ini beberapa firewall sanggup bekerja hingga layer 7 application atau disebut dengan next generation firewall.

Selain itu, kita sanggup menghubungkan IP Phone atau IP CCTV pada jaringan komputer.

VLAN menjadi solusi broadcast domain

Saat ini kita sering mendengar VLAN atau Virtual LAN, dan teknologi ini sudah menjadi kebutuhan. Berbeda dengan jaringan switch yang hanya mempunyai satu broadcast domain, setiap jaringan VLAN akan mempunyai 1 broadcast domain.

Sehingga ini akan meningkatkan performa jaringan, selain itu kita sanggup meningkatkan sekuritas dengan lebih gampang pada jaringan ini. Sedikit gambaran, mengatasi permasalahan banyaknya trafik dan luasnya broadcast domain pada sebuah jaringan sudah menjadi kemampuan dasar yang wajib dimiliki seorang IT Networking.

Tidak jarang seseorang diminta oleh client atau kantornya sendiri untuk mengatasi hal ini alasannya yakni mereka mengeluhkan jeleknya performa jaringan, speed jaringan yang sangat lambat, dan masalahnya hanya alasannya yakni mengabaikan broadcast domain, tidak membagi jaringan menjadi beberapa segment.

Artikel selanjutnya akan membahas kinerja switch dan router dengan lebih detil.
Terima kasih ^ ^

Referensi

• Todd Lammle - CCNA Routing Switching Complete Study Guide 2nd Version
• René Molenaar - How to Master CCNA

Sumber https://www.fathurhoho.id/