Pengertian Skala Pengukuran Serta Jenisnya
Pengertian Skala Pengukuran Serta Jenisnya. Apa Yang Dimaksud Dengan Skala Pengukuran. Dalam Operasi matematik serta statistik yang dipakai dalam pengolahan data, intinya mempunyai persyaratan tertentu dalam hal skala pengukuran datanya. Nah berikut yakni klarifikasi seputar pengertian Skala Pengukuran Dan Jenis-Jenis Skala Pengukuran.
Definisi Skala Pengukuran
Menurut Sugiyono (2006, p.84), Skala Pengukuran yakni merupakan komitmen yang dipakai sebagai pola untuk memilih panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut kalau dipakai dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.
Skala merupakan suatu instrument atau prosedur untuk membedakan individu terkait dengan variable minat yang kita pelajari. Dalam melaksanakan analisis statistik, perbedaan jenis data akan sangat besar lengan berkuasa terhadap pemilihan model ataupun alat uji statistic yang akan digunakan. Sekaran (2006:15).
Jenis Skala Pengukuran
Skala Nominal merupakan skala yang paling lemah/rendah di antara skala pengukuran yang ada. Skala nominal hanya sanggup membedakan benda atau kejadian yang satu dengan yang lainnya berdasarkan nama (predikat). Skala pengukuran nominal dipakai untuk mengklasifikasi obyek, individual atau kelompok dalam bentuk kategori. Contoh jenis kelamin diberi instruksi 1 untuk pria dan instruksi 2 untuk perempuan. Angka ini hanya berfungsi sebagai label kategori, tanpa mempunyai nilai instrinsik dan tidak mempunyai arti apa pun.
Skala Ordinal ini lebih tinggi daripada skala nominal, dan sering juga disebut dengan skala peringkat. Hal ini alasannya yakni dalam skala ordinal, lambang-lambang bilangan hasil pengukuran selain menawarkan pembedaan juga menawarkan urutan atau tingkatan obyek yang diukur berdasarkan karakteristik tertentu. Contoh tingkat kepuasan seseorang terhadap produk. Bisa kita beri angka dengan 5=sangat puas, 4=puas, 3=kurang puas, 2=tidak puas dan 1=sangat tidak puas. Atau contohnya dalam suatu lomba, pemenangnya diberi peringkat 1,2,3 dstnya.
Skala interval mempunyai karakteristik menyerupai yang dimiliki oleh skala nominal dan ordinal dengan ditambah karakteristik lain, yaitu berupa adanya interval yang tetap. Dengan demikian, skala interval sudah mempunyai nilai intrinsik, sudah mempunyai jarak, tetapi jarak tersebut belum merupakan kelipatan. Pengertian “jarak belum merupakan kelipatan” ini adakala diartikan bahwa skala interval tidak mempunyai nilai nol mutlak.
Skala rasio adalah skala data dengan kualitas paling tinggi. Pada skala rasio, terdapat semua karakteristik skala nominal,ordinal dan skala interval ditambah dengan sifat adanya nilai nol yang bersifat mutlak. Nilai nol mutlak ini artinya yakni nilai dasar yang tidak sanggup diubah meskipun memakai skala yang lain. Oleh karenanya, pada skala ratio, pengukuran sudah mempunyai nilai perbandingan/rasio. Pengukuran-pengukuran dalam skala rasio yang sering dipakai yakni pengukuran tinggi dan berat. Misalnya berat benda A yakni 30 kg, sedangkan benda B yakni 60 kg. Maka sanggup dikatakan bahwa benda B dua kali lebih berat dibandingkan benda A.
Referensi
Nurgiyantoro, B., Gunawan, Marzuki. (2000). Statistik Terapan untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Sumber http://seputarpengertian.blogspot.com/