Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

#Pdl Wreath Buat Kado Natal


#PDL yaitu Pernah DiLakukan. Pos #PDL merupakan dongeng ringan perihal apa saja yang pernah saya lakukan selama ini.

***

Di Indonesia, Hari Raya Natal selalu identik dengan Pohon Natal atau Pohon Terang. Pohon Natal yaitu pohon cemara yang bangun di salah satu tempat di dalam rumah, dihiasi dengan aneka ornamen. Saya jarang melihat Pohon Natal orisinil di rumah saudara-saudari dari pihak Mamatua. Rata-rata Pohon Natal di rumah mereka berbahan plastik, aneka ukuran, aneka ornamen. Saya pernah mendengar sahabat bercerita bahwa Pohon Natal melambangkan kehidupan kekal sebab pada ekspresi dominan salju pohon ini tetap hijau daunnya (tidak menyerupai pohon atau tanaman lainnya). Sama dengan kawasan lainnya di Indonesia, di Kota Ende pun demikian, Pohon Natal dan Kandang Natal selalu ada di rumah-rumah saudara-saudari Umat Nasrani yang merayakan Natal.

Baca Juga: #PDL Kebiasaan Menggigit Kuku yang Ternyata Bahaya

Sebenarnya ada banyak hal yang berkaitan dengan Hari Raya Natal menyerupai salju, Sinterklas, hingga wreath. Sinterklas masih sering saya dengar. Dulu, iri banget jikalau sahabat saya yang berjulukan Nona Beci pamerin kaos kaki berisi kado dari Sinterklas. Zaman masih ana lo'o (anak kecil) hahah. Bagaimana dengan wreath? Sedikit sekali rumah-rumah di Ende memasang wreath sesaat sebelum Hari Raya Natal hingga Bulan Januari. Umumnya ya itu di atas; Pohon Natal dan Kandang Natal.

Tahun kemudian Universitas Flores menggelar lomba Pohon Natal dari barang bekas. Saya sudah yakin bakal banyak yang bikin Pohon Natal berbahan botol, gelas, dan kertas. Bentuknya juga rata-rata sama. Tring! Muncul inspirasi di kepala, ditambah hasil membaca soal crafting dan DIY, saya membikin Pohon Natal ulir menyerupai pada penampakan di bawah ini:



Pohon Natal dari UPT Publikasi dan Humas Uniflor itu meraih juara pertama dengan uang hadiah sejumlah 1,4K. Yuhu. Lumayan kan percikan kreativitas dapat menghasilkan uang dari lomba hahaha. Kalau dari hasil menjual kan sudah biasa, tapi dari hasil lomba itu luar biasa.

Baca Juga: #PDL Ngopi Tjakep

Pada ketika itu, saya diminta oleh sahabat dari Fakultas Hukum untuk membikin wreath. Wah, boleh dicoba nih. Soalnya saya belum pernah pun bikin wreath. Sekalian mencoba, sekalian tambah ilmu mendaur ulang. Percobaan pertama dan percobaan kedua gagal. Saya mulai berpikir keras. Bagaimana ya caranya? Putar otak ke kiri ke kiri ke kiri kayak lagu Gemufamire, balasannya muncul inspirasi itu. 

1. Bikin lingkaran utama menyerupai pemida.
2. Bikin bulatan pengganti bunga.
3. Cat dua warna merah dan hijau.
4. Rekatkan dengan lem tembak.
Trada ... wreath pertama pun jadi. Ukurannya super besar ha ha ha.


Ukurannya sangat besar kan ya? Ha ha ha. Pitanya sendiri bukan dari saya, tapi milik sahabat yang di Fakultas Hukum itu. Pita itu memperlihatkan inspirasi lain di benak saya untuk memasang pita pada wreath berikutnya ... jikalau ada yang minta dibikinkan hehe. 

Tanpa saya sadari, wreath buatan saya ini ternyata memikat perasaan banyak orang. Ternyata memang ada yang minta saya membikin wreath lagi dan lagi. Mama Emmi Gadi Djou meminta saya jikalau dapat membikinkan wreath ini, juga abang sepupu saya. Pokoknya saya ingat hari itu dalam sehari saya membikin enam wreath! Dibantu Indra dan Thika. Penampakannya dapat kalian lihat pada awal pos. Wreath yang sudah kami bikin itu kemudian menjadi kado Natal yang anggun semanis saya ha ha ha. Senang rasanya melihat wreath hasil daur ulang itu dipasang di atas atau di pintu rumah. Lelah terbayarkan (bukan dengan Rupiah). Kepuasan dari hasil kerja tidak selamanya dinilai dari Rupiah.

Berdasarkan apa yang sudah saya lakukan, ini merupakan inspirasi untuk kalian semua. Cobalah membikin wreath, dengan materi daur ulang apa saja yang ada di sekitar, lantas jadikan itu kado Natal untuk keluarga, tetangga, dan teman-teman. Pasti mereka suka *senyum lebar*. Tutorial dapat dilihat di Youtube. Banyak.

Pernah, saya pernah begitu, dimintai tolong membikin wreath. Dari mencoba, gagal, mencoba lagi, hasilnya kurang rapi, hingga balasannya lebih rapi. Semua sebab apa? Karena percikan kreativitas *dilempar sapi*.

Baca Juga: #PDL Menjadi Hakim Anggota

Bagaimana dengan kalian? Bagi tahu donk, siapa tahu kita dapat saling berguru bikin barang daur ulang dari barang bekas yang ada di sekitar. Jangan buang dulu botol plastik di rumah kalian! Siapa tahu mempunyai kegunaan untuk kalian, apalagi yang suka ber-DIY-ria.

Semoga bermanfaat.



Cheers.