Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tuntunan Shalat Sunnah

Shalat-shalat Shunnah.
Sambil nyoba-nyoba upload artikel. Mengingat kita telah memasuki bulan suci Ramadhan 1429 H, maka saya ikut mencoba menyi'arkan salah satu tuntunan ibadah, yaitu shalat sunnah yang berjumlah 15 sebagaimana kita diwajibkan memperbanyak ibadah di bulan Suci ini.
Semoga artikel ini sanggup membawa manfaat bagi kita semua. Amin.
Macam shalat sunah adalah :
   1.  Shalat Wudhu, Yaitu shalat sunnah dua rakaat yang bisa dikerjakan setiap selesai wudhu, niatnya :
 Ushalli sunnatal wudlu-I rakataini lillahi Taaalaa artinya : aku niat shalat sunnah wudhu dua rakaat lantaran Allah’ 
   2.  Shalat Tahiyatul Masjid, yaitu shalat sunnah dua rakaat yang dikerjakan dikala memasuki masjid, sebelum duduk untuk menghormati masjid. Rasulullah bersabda
‘Apabila seseorang diantara kau masuk masjid, maka janganlah hendak duduk sebelum shalat dua rakaat lebih dahulu (H.R. Bukhari dan Muslim). Niatnya :
 Ushalli sunnatal Tahiyatul Masjidi  rakataini lillahi Taaalaa Artinya : aku niat shalat sunnah tahiyatul masjid dua rakaat lantaran Allah’ 
  3.   Shalat Dhuha. Adalah shalat sunnah yang dikerjakan dikala matahari gres naik. Jumlah rakaatnya minimal 2 maksimal 12. Dari Anas berkata Rasulullah Barang siapa shalat Dhuha 12 rakaat, Allah akan menyebarkan untuknya istana disurga (H.R. Tarmiji dan Abu Majah). Niatnya :
Ushalli sunnatal Dhuha rakataini lillahi Taaalaa Artinya : aku niat shalat sunnah dhuha dua rakaat lantaran Allah
 4.   Shalat Rawatib. Adalah shalat sunnah yang dikerjakan mengiringi shalat fardhu. Niatnya :
a.   Qabliyah, adalah shalat sunnah rawatib yang dikerjakan sebelum shalat wajib. Waktunya : 2 rakaat sebelum shalat subuh, 2 rakaat sebelum shalat Dzuhur, 2 atau 4 rakaat sebelum shalat Ashar, dan 2 rakaat sebelum shalat Isya. Niatnya:
‘Ushalli sunnatadh Dzuhri*  rakataini Qibliyyatan lillahi Taaalaa Artinya: aku niat shalat sunnah sebelum dzuhur dua rakaat lantaran Allah
       * bisa diganti dengan shalat wajib yang akan dikerjakan.
b.   Badiyyah, adalah shalat sunnah rawatib yang dikerjakan setelah shalat fardhu. Waktunya : 2 atau 4 rakaat setelah shalat Dzuhur, 2 rakaat setelah shalat Magrib dan 2 rakaat setelah shalat Isya. Niatnya :
Ushalli sunnatadh Dzuhri*  rakataini Badiyyatan lillahi Taaalaa Artinya : aku niat shalat sunnah sesudah  dzuhur dua rakaat lantaran Allah
       * bisa diganti dengan shalat wajib yang akan dikerjakan.
   5.  Shalat Tahajud, adalah shalat sunnah pada waktu malam. Sebaiknya lewat tengah malam. Dan setelah tidur. Minimal 2 rakaat maksimal sebatas kemampuan kita. Keutamaan shalat ini, diterangkan dalam Al-Quran. Dan pada sebagian malam hari bershalat tahajudlah kau sebagai suatu ibadah pelengkap bagimu. Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ketempat yang terpuji(Q.S. Al Isra : 79 ). Niatnya :
Ushalli sunnatal tahajjudi  rakataini lillahi Taaalaa Artinya : aku niat shalat sunnah tahajjud dua rakaat lantaran Allah
   6.  Shalat Istikharah, adalah shalat sunnah dua rakaat untuk meminta petunjuk yang baik, apabila kita menghadapi dua pilihan, atau ragu dalam mengambil keputusan. Sebaiknya dikerjakan pada 2/3 malam terakhir. Niatnya :


Ushalli sunnatal Istikharah  rakataini lillahi Taaalaa Artinya : aku niat shalat sunnah Istikharah dua rakaat lantaran Allah
   7.  Shalat Hajat, adala shalat sunnah dua rakaat untuk memohon supaya hajat kita dikabulkan atau diperkenankan oleh Allah SWT. Minimal 2 rakaat maksimal 12 rakaat dengan salam setiap 2 rakaat. Niatnya :
Ushalli sunnatal Haajati  rakataini lillahi Taaalaa Artinya : aku niat shalat sunnah hajat dua rakaat lantaran Allah
   8. Shalat Mutlaq, adalah shalat sunnah tanpa lantaran dan tidak ditentukan waktunya, juga tidak dibatasi jumlah rakaatnya. Shalat itu suatu kasus yang baik, banyak atau sedikit (Al Hadis). Niatnya :
Ushalli sunnatal rakataini lillahi Taaalaa Artinya : aku niat shalat sunnah dua rakaat lantaran Allah
  9.   Shalat Taubat, adalah shalat sunnah yang dilakukan setelah merasa berbuat dosa kepada Allah SWT, supaya menerima ampunan-Nya. Niatnya:
Ushalli sunnatal Taubati  rakataini lillahi Taaalaa Artinya : aku niat shalat sunnah taubat  dua rakaat lantaran Allah
  10. Shalat Tasbih, adalah shalat sunnah yang dianjurkan dikerjakan setiap malam, kalau tidak bisa seminggu sekali, atau paling tidak seumur hidup sekali. Shalat ini sebanyak empat rakaat, dengan ketentuan kalau dikerjakan pada siang hari cukup dengan satu salam, Jika dikerjakan pada malam hari dengan dua salam. Cara mengerjakannya
      Niat :
 Ushalli sunnatan tasbihi rakaataini lilllahi taaalaa artinya aku niat shalat sunnah tasbih dua rakaat lantaran Allah
  a. Usai membaca surat Al Fatehah membaca tasbih 15 kali.
  b. Saat ruku, usai membaca doa ruku membaca tasbih 10 kali
  c. Saat itidal, usai membaca doa itidal membaca tasbih 10 kali
  d. Saat sujud, usai membaca doa sujud membaca tasbih 10 kali
  e. Usai membaa doa duduk diantara dua sujud membaca tasbi 10 kali.
  f. Usai membaca doa sujud kedua membaca tasbih 10 kali.
Jumlah keseluruhan tasbih yang dibaca pada setiap rakaatnya sebanyak 75 kali. Lafadz bacaan tasbih yang dimaksud yakni sebagai berikut :
Subhanallah wal hamdu lillahi walaa ilaaha illallahu wallahu akbar artinya : Maha suci Allah yang Maha Esa. Segala puji bagi Akkah, Dzat yang Maha Agung.
  11. Shalat Tarawih,  adalah shalat sunnah setelah shalat Isya’pada bulan Ramadhan. Menegenai bilangan rakaatnya disebutkan dalam hadis. Yang dikerjakan oleh Rasulullah saw, baik pada bulan ramadhan atau lainnya tidak lebih dari sebelas rakaat (H.R. Bukhari). Dari Jabir Sesungguhnya Nabi saw telah shallat gotong royong mereka delapan rakaat, kemudian dia shalat witir. (H.R. Ibnu Hiban)
Pada masa khalifah Umar bin Khathtab, shalat tarawih dikerjakan sebanyak 20 rakaat dan hal ini tidak dibantah oleh para sobat populer dan terkemuka. Kemudian pada zaman Umar bin Abdul Aziz bilangannya dijadikan 36 rakaat. Dengan demikian bilangan rakaatnya tidak ditetapkan secara niscaya dalam syara, jadi tergantung pada kemampuan kita masing-masing, asal tidak kurang dari 8 rakaat. Niat shalat tarawih :
 ‘Ushalli sunnatan Taraawiihi rakataini (Imamam/makmuman) lillahi taaallaa artinya : Aku niat shalat sunat tarawih dua rakaat (imamam/makmum) lantaran Allah
  12. Shalat Witir, adalah shalat sunnat muakad (dianjurkan) yang biasanya dirangkaikan dengan shalat tarawih, Bilangan shalat witir 1, 3, 5, 7 hingga 11 rakaat. Dari Abu Aiyub, berkata Rasulullah Witir itu hak, maka siapa yang suka mengerjakan lima, kerjakanlah. Siapa yang suka mengerjakan tiga, kerjakanlah. Dan siapa yang suka satu maka kerjakanlah(H.R. Abu Daud dan Nasai). Dari Aisyah : Adalah nabi saw. Shalat sebelas rakaat diantara shalat isya dan terbit fajar. Beliau memberi salam setiap dua rakaatdan yang penghabisan satu rakaat (H.R. Bukhari dan Muslim)
Ushalli sunnatal witri rakatan lillahi taaalaaartinya : Aku niat shalat sunnat witir dua rakaat lantaran Allah 
  13. Shalat Hari Raya, adalah shalat Idul Fitri pada 1 Syawal dan Idul Adha pada 10 Dzulhijah. Hukumnya sunat Muakad (dianjurkan).Sesungguhnya kami telah memberi engkau (yaa Muhammad) akan kebajikan yang banyak, lantaran itu shalatlah engkau dan berqurbanlah lantaran Tuhanmu pada Idul Adha – (Q.S. Al Kautsar.1-2)Dari Ibnu Umar Rasulullah, Abu Bakar, Umar pernah melaksanakan shalat pada dua hari raya sebelum berkhutbah.(H.R. Jamaah). Niat Shalat Idul Fitri :
Ushalli sunnatal liiidil fitri rakataini (imamam/makmumam) lillahitaaalaa artinya : Aku niat shalat idul fitri dua rakaat (imam/makmum) lantaran Allah
Niat Shalat Idul Adha :
Ushalli sunnatal liiidil Adha rakataini (imamam/makmumam) lillahitaaalaaartinya : Aku niat shalat idul adha dua rakaat (imam/makmum) lantaran Allah
Waktu shalat hari raya yakni setelah terbit matahari hingga condongnya matahari. Syarat, rukun dan sunnatnya sama menyerupai shalat yang lainnya. Hanya ditambah beberapa sunnat sebagai berikut:
a.  Berjamaah
b.   Takbir tujuh kali pada rakaat pertama, dan lima kali pada rakat kedua
c.     Mengangkat tangan setinggi pundak pada setiap takbir.
d.     Setelah takbir yang kedua hingga takbir yang terakhir membaca tasbih.
e.      Membaca surat Qaf dirakaat pertama dan surat Al Qomar di rakaat kedua.
      Atau surat Ala dirakat pertama dan surat Al Ghasiyah pada rakaat kedua.
f.         Imam menyaringkan bacaannya.
g.        Khutbah dua kali setelah shalat sebagaimana khutbah jumat
h.         Pada khutbah Idul Fitri memaparkan ihwal zakat fitrah dan pada Idul
        Adha ihwal hukum-hukum Qurban.
i.            Mandi, berhias, menggunakan pakaian sebaik-baiknya.
j.            Makan terlebih dahulu pada shalat Idul Fitri pada Shalat Idul Adha
        sebaliknya.
  14. Shalat Khusuf, adalah shalat sunat sewaktu terjadi gerhana bulan atau matahari. Minimal dua rakaat. Caranya mengerjakannya :
  a.                Shalat dua rakaat dengan 4 kali ruku yaitu pada rakaat pertama, setelah ruku dan Itidal membaca fatihah lagi kemudian ruku dan Itidal kembali setelah itu sujud sebagaimana biasa. Begitu pula pada rakaat kedua.
  b.               Disunatkan membaca surat yang panjang, sedang membacanya pada waktu gerhana bulan harus nyaring sedangkan pada gerhana matahari sebaliknya.
Niat shalat gerhana bulan :
Ushalli sunnatal khusuufi rakataini  lillahitaaalaa artinya : Aku niat shalat gerhana bulan  dua rakaat  karena Allah
  15. Shalat Istiqa,adalah shalat sunat yang dikerjakan untuk memohon hujan kepada Allah SWT. Niatnya
Ushalli sunnatal Istisqaa-I  rakataini (imamam/makmumam) lillahitaaalaa artinya : Aku niat shalat istisqaa dua rakaat (imam/makmum) lantaran Allah
Syarat-syarat mengerjakana Shalat Istisqa :
a.                  Tiga hari sebelumnya supaya ulama memerintahkan umatnya bertaobat dengan berpusa dan meninggalkan segala kedzaliman serta menganjurkan bersedekah shaleh. Sebab menumpuknya dosa itu menyebabkan hilangnya rejeki dan datangnya marah Allah. Apabila kami hendak membinasakan suatu negeri, maka lebih dulu kami perbanyak orang-orang yang fasik, lantaran kefasikannyalah mereka disiksa, kemudian kami robohkan (hancurkan) negeri mereka sehancur-hancurnya(Q.S. Al Isra : 16).
b.                  Pada hari keempat semua penduduk termasuk yang lemah dianjurkan pergi kelapangan dengan pakaian sederana dan tanpa wangi-wangian untuk shalat Istisqa
c.                 Usai shalat diadakan khutbah dua kali. Pada khutbah pertama hendaknya membaca istigfar 9 X dan pada khutbah kedua 7 X.
Pelaksanaan khutbah istisqa berbeda dengan khutbah lainnya, yaitu :
a.                   Khatib disunatkan menggunakan selendang.
b.                  Isi khutbah menganjurkan banyak beristigfar, dan berkeyakinan bahwa Allah SWT akan mengabulkan seruan mereka.
c.                  Saat berdoa hendaknya mengangkat tangan setinggi-tingginya. 
Saat berdo'a pada khutbah kedua, khatib hendaknya menghadap kiblat membelakangi makmumnya

Sumber http://upsicopyit.blogspot.com/