Review Gaji 9I, Banyak Peningkatan Atau Cuma Nambah Poni?
Saya sengaja menunda untuk mulai menulis naskah review smartphone yang satu ini. Hingga karenanya di hari peluncurannya, 18 September 2018 kemarin, Honor mengumumkan harga resmi dari Honor 9i ini, yaitu 2,6 juta Rupiah untuk varian RAM 3 GB dan storage 32 GB, serta 3,1 juta Rupiah untuk varian RAM 4 GB dan storage 64 GB.
Kalau sudah tahu harga jualnya, maka saya akan lebih gampang menyimpulkan apakah smartphone ini worth the price, dan apakah lebih valuable dari sang kakak, Honor 9 Lite atau tidak. Mau tahu jawabannya? Tonton atuh videonya sok...
Ya, mau tak mau orang niscaya membandingkan Honor 9i ini dengan Honor 9 Lite. Bagaimana tidak, jikalau melihat sisi belakang ponsel ini, hampir tak ada bedanya dengan sang pendahulu.
Lain dongeng jikalau Anda menatap sisi depannya ketika layar menyala, terlihat terang sebuah poni kecil hadir di atas layar 5,8 inci milik Honor 9i ini. Dengan resolusi Full HD+, layar ini siap mengubah standar Anda wacana layar hape 2-jutaan.
Untuk problem tampilan luar saya bisa mengacungkan kedua jempol untuk Honor 9i ini. Honor mempertahankan backcover glass yang konon membutuhkan riset dan proses produksi yang lebih kompleks, ketika bahu-membahu pilihan backcover metal yang lebih gampang bisa saja dipilih.
Backcover ini membuatnya terlihat Istimewa di level harganya, walau juga menambah pekerjaan untuk sering-sering mengelapnya supaya tetap terlihat kinclong, hehe.
Dimensi yang compact juga sangat-sangat menciptakan saya nyaman membawa ponsel ini dalam genggaman.
Tak suka notch? EMUI selalu menyediakan pilihan untuk menyamarkannya menjadi kafe hitam di layar cuilan atas. Simple kan?
Lalu bagaimana dengan jeroannya? Hmmm... Entah alasannya yaitu merasa masih cukup bisa diandalkan, atau demi menekan biaya produksi, Honor tetap mempercayakan dapur pacu ponsel ini pada Kirin 659.
Processor yang kurang lebih selevel dengan Snapdragon 625 ini bahu-membahu bisa menjalankan banyak sekali task dengan baik, selama Anda bukanlah gamer kelas berat. Saya yang sehari-hari berkutat dengan banyak sekali aplikasi media umum dan juga video editing ringan di smartphone, tak menemui hambatan ketika menimbulkan Honor 9i ini sebagai daily driver.
Beda dongeng ketika saya sudah menemukan waktu luang untuk bermain game. Ya, game yang saya mainkan belakangan memang hanya PUBG haha. Makara Honor 9i juga saya tes dengan game ini, dan hasilnya sedikit menciptakan saya kecewa.
Settingannya bahu-membahu bisa digeser hingga ke level Medium dengan graphic Balanced. Tapi percayalah, jikalau mau menikmati permainannya, apalagi mau hingga Chicken Dinner, lebih baik settingan diatur rata kiri saja.
Yap, masih bisa dibentuk bermain game dengan nikmat, tapi dengan grafis yang dikorbankan. Itulah makanya saya bilang smartphone ini bukan untuk gamer kelas berat.
Oh, satu hal lagi deh. Daya tahan baterainya juga kurang cocok untuk gamer. Baterai 3.000 mAh-nya bisa bertahan dari pagi hingga malam alias sekitar 16 jam dengan pemakaian cukup intens bermedia sosial, tanpa gaming. Dengan gaming, dipastikan daya tahannya lebih pendek lagi. Dalam keadaan standby sih ponsel ini masih tergolong cukup ekonomis ya.
Jangan lupakan bahwa Honor 9i ini mempunyai fingerprint scanner dengan respon yang instan, serta face unlock yang juga cepat.
Kabarnya Honor 9i ini masuk dalam daftar yang akan mendapatkan update GPU Turbo nantinya. Mungkin kalau waktunya telah tiba, saya akan buatkan video tes gamingnya deh.
Sebetulnya, upgrade Honor 9i yang paling terasa dari Honor 9 Lite ada pada sisi kameranya. Memang jumlahnya berkurang ya alasannya yaitu kamera depan sekarang tinggal sebiji saja demi minimnya notch di layar. Tapi hasilnya sepenilaian saya sudah lebih baik, meskipun tidak terlalu istimewa.
Kamera depannya mempunyai resolusi besar di 16 Megapixels, sementara kamera belakangnya sepasang dengan resolusi 13 dan 2 Megapixels.
Untuk ukuran smartphone 2-3 jutaan sih sudah bagus hasilnya, dengan catatan agak kurang di problem dynamic range, lowlights yang agak noisy, serta perekaman video yang tanpa stabilisasi.
Fitur kameranya sih lengkap, banyak sekali mode hadir, termasuk mode Pro Camera dan Pro Video. Bahkan Honor 9i ini pernah saya andalkan untuk menciptakan video konten promosi salah satu merk yang saya lakukan di Instagram. Ya, dalam kondisi cahaya cukup sih kameranya bekerja dengan sangat baik, termasuk tone warna dan ketajaman yang keren.
Walau memang untuk mengoptimalkan mode yang disediakan, kita masih harus memilihnya secara manual. Kalau begini, gres deh terasa apa kegunaan AI pada kamera, hehe.
Mari kita simak dulu hasil foto dan video Honor 9i ini sebelum masuk ke kesimpulan.
Menjawab pertanyaan di awal, saya bisa bilang pada level harganya Honor 9i ini masih tergolong worth the money, dan juga lebih valuable dari Honor 9 Lite.
Kelebihannya ada pada kamera yang lebih baik, serta pilihan RAM dan storage yang lebih besar. Masalah storage ini penting mengingat Honor 9i masih mengusung dual-sim hybrid slot ya.
Saya sendiri sangat bahagia dengan ukurannya yang yummy digenggam dan juga dimasukkan ke saku. Layar yang vibrant juga membuatnya nyaman dilihat lama-lama. Dan yang niscaya sih desainnya secara overall yang saya nilai tetap cantik.
Walau sebetulnya, saya berharap harganya ada di 2,4 juta untuk varian 3/32 dan 2,8 juta saya untuk varian 4/64 supaya lebih valuable lagi. Semoga saja ada promo dari e-commerce yang membantu subsidi harganya ya, atau semoga Rupiah segera menguat kembali supaya harga gadget tak terus menanjak. Amiiin.
Demikian ulasan saya wacana Honor 9i, semoga membantu!
Dari Kota Cimahi, Aa Gogon pamit undur diri, wassalam! Sumber https://www.gontagantihape.com/