Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kumpulan Usulan Sayyid Muhammad Bin Alawi Al-Maliki

Kumpulan Nasehat Sayyid Muhammad Bin Alawi al-Maliki Salah satu tokoh ulama sunni yang sungguh disegani di kala ke-20 ini, merupakan ia Prof. Dr. Sayid Muhammad bin Alawi al-Maliki al-Hasani.

Ulama kharismatik ini lahir di kota Mekah tepatnya tanggal tahun 1365 H, atau 1945 M, bertepatan dengan hari kemerdekaan Republik Indonesia.

Sayyid Muhammad memulai pendidikan formalnya di madrasah al-Falah Mekah, dimana ayahanda ia juga bertepatan menjadi pengajar di madrasah tersebut.

Menyandang gelar al-Muhadith [Ahli Hadith], tidak lantas menghasilkan ia puas, sepak terjangnya dibidang dakwah dan menampilkan faedah terhadap umat sungguh dirasa besar manfaatnya, Bahkan ia tergolong jajaran tokoh 40 andal hadith dari golongan madzhab Asy'ari.

Selain dipahami selaku pejuang Ahlussunnah Wal Jama'ah, ia juga dipahami selaku guru, pendidik, pembimbing bagi ratusan murid-muridnya yang tersebar diberbagai negara, dan salah satunya dari Indonesia.

Kehebatan ia menyodorkan Nasehat dengan lemah lembut acapkali menghasilkan terpana para ulama lain, utamanya ulama wahhabi yang hingga di sekarang ini masih menjadi ediologi arab saudi.

Salah satu kitab yang mengupas tuntas Aqidah Ahlusunnah wal Jama'ah ini merupakan Kitab Mafahim Yajib Antushahhah,  yang di sekarang ini telah banyak diterjemahkan keberbagai bahasa, diantaranya dengan judul Pemahaman Yang Harus Diluruskan.
Selain itu, ia juga menyusun beberapa kitab lain yang berkenaan dengan Biografi Rasulullah saw. yang diberi judul Muhammad al-Insan al-Kamil, disamping juga kitab ihwal aturan ziarah Makam Rasulullah saw, yang diberi judul.....

Untuk memperluas dakwah Islam ini, pada selesai tahun 1423 H, tepatnya pada bulan Syawwal atau sekitar bulan Desember tahun 2002,  beliau alhasil menampilkan amanah terhadap murid-muridnya untuk menghasilkan suatu wadah alumni.

Hal itu ia sampaikan terhadap KH. Ihya' Ulumuddin disela-sela kunjungannya ke Malaysia. Dan pada tanggal 2 Muharram tahun 1424 H, atau bertepatan dengan tanggal 5 Maret 2003, wadah Alumni tersebut dibentuk, dan diberi nama Hai’ah ASH-SHOFWAH. Berikut ini Situs Resminya : www.shofwatuna.org

Sayyid Muhammad Bin Alawi al-Maliki berpulang kerahmatullah tepat  pada tanggal 15 Ramadhan 1425 H, atau 30 Oktober tahun 2004.

Dan berikut ini kami bagikan Kumpulan Nasehat Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki, yang dirangkum dari banyak sekali sumber.
  1. Senjata / Bekal Seorang Santri Adalah Buku dan Bolpen [Pena]
  2. Tasbih Tidak Pernah Lepas Dari Saku Baju Atau Tasku
  3. Orang Yang Melakukan Bid'ah Dikhawatirkan Mati Dala Keadaan Su'ul Khotimah [Tidak Terpuji]
  4. Seharusnya Seorang Santri Mempunyai Bacaan Wirid Untuk Menjaga Dirinya Dari Kesesatan
  5. Sedikit Tapi Mantap Itu Lebih Baik Daripada Banyak Tapi Ngawur
  6. Sseorang Yang Memiliki Cakrawala Keilmuan Yang Luas, Ia Tidak Akan Protes Terhadap Orang Lain
  7. Ilmu Tidak Akan Berkumpul Dengan Sifat Sombong Di Dalam Satu Dada
  8. Barang Siapa Yang Merasa Sudah Sampai, Berarti Ia Telah Merusak Permulaannya
  9. Bersungguh-sungguhlah Dalam Berkhidmah Kepada Pemuka Agama
  10. Sebaik-baiknya Perbuatan Adalah Memenuhi Kebutuhan Orang Lain
  11. Tidak Layak Seorang Yang Berakal Bertanya "Mengapa Kalian Memperingati Maulid?", Karena Seolah-olah Ia Bertanya, "Mengapa Kalian Bergembira dengan Adanya Nabi?"
  12. Kebanyakan Urusanku Telah Terprogram dan Terencana Dengan Rapi, Tetapi Aku Tidak Mau Diatur Oleh Program Itu
  13. Masyarakat Jawa [Indonesia] Adalah Masyarakat Yang Berakhlak Baik dan Pemurah
  14. Sifat Zuhud Bukan Terletak Pada Pakaian Dan Penampilan, Tetapi Terletak Di Sini [Yakni Hati]
  15. Keistimewaan Tidak Memberikan Arti Keutamaan
  16. Waspada Terhadap Pemikiran Jumud [Kaku] Dari Madzhab-madzhab Perusak
  17. Aku Marah Terhadap Murid Yang Tidak Sopan Ketika Membaca Wirid, Lebih-lebih Ketika Membaca Al-Quran
  18. Menjadi Seorang Guru Bukan Dengan Warisan, Akan Tetapi Dengan Belajar Dan Menuntut Ilmu
  19. Kunci Segala Rahasia Bersumber Pada Bacaan Shalawat Kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam
  20. Seharusnya Seorang Santri Banyak Beribadah Untuk Menjaganya Dari Maksiat Dan Menguatkan Hafalannya
  21. Jadikanlah Shalawat Kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam Senantiasa Berada Di Antara Kamu dan Munajatmu
  22. Karena Satu Orang Maka Seribu Orang Dimuliakan
  23. Dalam Perjalananku, Aku Selalu Membawa Kitab, Demi Mengikuti Jejak Ayahanda
  24. Jangan Ikut Campur Dalam Urusan Politik, Engkau Lebih Mengerti Situasi Daerahmu
  25. Amar Ma'ruf Nahi Mungkar Harus Dilakukan Dengan Sikap Bijak, Lembut Dan Bertahap
  26. Kehidupan Yang Indah Adalah Jika Bisa Membantu Seseorang Dalam Beribadah Dan Melakukan Ketaatan
  27. Aku Tidak Pernah Bosan Untuk Menyebarkan Ilmu, Walaupun Kepada Satu Orang
  28. Orang Yang Tidak Bisa Memanfaatkan Kemuliaan Waktu Dan Tempat, Sungguh Ia Amat Merugi
  29. Akhlak Lebih Didahulukan Daripada Ilmu
  30. Kalian Harus Melanggengkan Bacaan Wirid, Sebab Wirid Dapat Menjadi tameng dan Perisai Diri
  31. Kebiasaan Orang Mulia, Adalah Semulia-mulianya Kebiasaan
  32. Siapa Saja Yang Memiliki Kitab Wiridku, Berarti Ia Telah Mendapatkan Ijazah. Ijazah Ini Bukan Dariku, namun Langsung Dari Para Pengarang Wirid-wirid tersebut
  33. Surga Itu Tudak Gratis, Belilah Surga Itu Dengan Hartamu, Amalmu, Dan Dengan Tenagamu
  34. Sesuatu Yang Tidak Kamu Ketahui, Maka Jangan Sekali-kali Kamu Menyentuhnya [mengerjakannya]
  35. Ilmu Praktis Didapatkan, Tetapi Melayani [Khidmah] Kepada Ulama Susah Didapatkan.