[Wn] Kankin Ou - Volume 2 - Chapter 47
Translator: Tanaka
Editor: Tanaka
Chapter 47 - Mulai Ulang
「Aku akan menjemputmu jam empat」
「Terima kasih.......」
Ketika saya mengintip ke depan dari kursi belakang, saya menyaksikan mata yang sejuk dan tatapan yang terpantul di beling spion.
Yang mengemudikan kendaraan beroda empat itu merupakan Detektif Terashima.
Dia merupakan salah satu detektif yang melindungi ku di saat saya dibebaskan dari "kamar" itu, dan ia sungguh bagus terhadap ku, namun ia merupakan orang yang menyibukkan untuk dikenal.
Emosinya tipis, dan ia nampaknya tidak kepincut pada apa pun.
Hari ini merupakan hari Selasa.
Kembali ke makna bahwasanya dari kehidupan sehari-hari. Ini merupakan pertama kalinya saya pergi ke sekolah setelah dua puluh hari, tergolong di saat saya dikurung.
Seminggu terakhir sudah berlalu di saat saya menjalani investigasi secara menyeluruh di rumah sakit dan wawancara polisi.
Hasil investigasi detailnya bagus.
Tetapi kalau saya mesti menentukan satu masalah, itu merupakan berat tubuh ku yang bertambah.
Itu sedikit mengejutkan.
Yah, saya tahu penyebabnya.
Itulah yang terjadi di saat saya lapar dan makan banyak.
Wawancara polisi, di segi lain, cukup sulit.
Lagi pula, saya cuma berkata, “Aku tidak ingat apa-apa. Ketika saya sadar, 13 hari sudah berlalu”.
Yah, kurasa akan lebih sempurna untuk menyampaikan bahwa saya tidak punya opsi lain selain mengatakannya.
Karena setiap kali saya menjajal mengatakan tentang apa yang ku ingat, saya tiba-tiba kehilangan suaraku. Hal yang serupa juga terjadi di saat saya menjajal menulis. Saat itu, saya tidak sanggup menggerakkan tangan ku.
Sebenarnya, saya ingat banyak hal, namun itu membuatkut frustrasi lantaran saya tidak mempunyai cara untuk mengomunikasikannya.
Aku dikurung di ruangan itu, dan ada seseorang yang memelukku.
Aku kelaparan, terancam, dan dalam prosesnya, saya melakukannya secara sukarela.
Aku bahkan ingat memakai busana dalam seksi untuk menjajal menyenangkannya.
Tapi ...... Aku tidak sanggup mengenang hal-hal penting tentang dia.
Namun, saya ingat menyerupai apa ruangan itu. . . . . . .
Dan selama wawancara, detektif lelaki itu menjajal membuatku berbicara, tetapi Terashima-san berkata, “Dia mungkin masih shock. Bukan persepsi gres yang bagus untuk memaksanya mengatakan sekarang”.
Dia juga yang menenangkan orang renta ku yang ketakutan di saat saya mau melanjutkan sekolah.
Untuk di saat ini, dialah yang mau mengantarku ke sekolah dan menjemputku sepulang sekolah. Dan saya tidak pernah membayangkan bahwa polisi akan begitu murah hati dalam merawat para korban.
Itu sebabnya saya tidak berpikir saya akan sanggup mengambil jalan memutar atau pergi keluar dengan Jun-kun untuk sementara waktu, tetapi mau bagaimana lagi. Aku cuma mesti hidup dengan itu untuk sementara waktu.
Yang paling membuatku lega merupakan kenyataan bahwa saya sanggup melanjutkan aktivitasku selaku versi majalah.
Ketika saya mengontak departemen editorial majalah, mereka kurang jelas mengenali tentang hilangnya saya dan dengan gampang menjadwalkan pemotretan ku berikutnya.
Aku sungguh bahagia bahwa kesempatan saya untuk menjadi seorang aktris tidak terputus.
Ngomong-ngomong, apa artinya 13 hari itu?
Siapa lelaki yang mengurungku?
Fakta bahwa saya tidak sanggup mengingatnya sungguh mengusik ku.
Tapi bukan mempunyai arti saya tidak punya petunjuk.
Itu merupakan "Freesia-san".
Untuk beberapa alasan, ia satu-satunya yang ku ingat dengan jelas.
Dia merupakan seorang maid berambut perak, bermata biru, dan mesum.
Tidak banyak orang yang menonjol menyerupai itu.
Aku ingat sebagian besar percakapan ku dengannya. Hanya cuilan tentang nama orang yang hilang.
Tapi saya juga tidak sanggup menyebut namanya dengan lantang.
Akan lebih baik kalau kita kebetulan berjumpa di masa depan.
「Misuzu-sama, kita sudah sampai」
Aku mendongak untuk menyaksikan bahwa kendaraan beroda empat sudah tiba di daerah parkir guru sekolah.
Untuk beberapa alasan, Terashima-san memanggilku "Misuzu-sama" padahal cuma ada kami berdua.
「Umm... Terashima-san, bisakah kau berhenti memanggilku "Misuzu-sama"? Itu membuatku merasa sedikit tidak nyaman......」
「Jangan ketakutan tentang itu. Aku cuma berpikir lebih gampang bagi ku untuk meneleponmu」
「Haa ......」
Aku ingat bahwa saya sudah menyampaikan hal yang serupa terhadap Freesia-san.
◇ ◇ ◇
———Scene Change———
◇ ◇ ◇
Saat istirahat sebelum kelas dimulai, saya diserbu oleh Fujiwara-san.
Bahkan sekarang, begitu ia menaruh tasnya, yang dihiasi dengan lencana, di atas meja, ia menawan kursinya dan melekat di lenganku.
Apa itu? Apakah ia sejenis monyet spesies gres yang mau mati kalau ia tidak berpegangan pada sesuatu?
Tapi lantaran itu terjadi setiap hari, saya mengalah dan cuma memandangnya dengan mata jauh.
Fujiwara-san nampaknya tidak memperhatikan "daya tarik yang merepotkan" saya mengeluh dan Fujiwara-san berteriak di indera pendengaran ku.
「Fu min! Apakah kau mendengar itu, apakah kau mendengar itu? Misuzu tiba ke sekolah hari ini!」
「......Kurosawa-san sudah datang?」
「Ya, saya mendengar Kitoran dan Gori membicarakannya!」
Dengar nama "Kitoran" saya beranggapan ia mempunyai arti Kitora-sensei, bibi yang tidak termotivasi di rumah sakit. Gori artinya Gorioka-sensei, guru wali kelas...... Maksudku, serius, siapa nama orisinil Gorioka-sensei?
Kesan ku tentang Misuzu tiba ke sekolah merupakan perlu waktu lebih usang dari yang ku kira.
Sudah sepekan sarat sejak saya melepaskannya.
Aku mendapat laporan dari Ryoko tentang kondisinya, dan bahkan kalau saya tidak melaksanakan apa-apa, Fujiwara-san memberitahuku tentang interaksinya di media sosial, jadi saya mengenalnya dengan baik.
「......Phew」
「Oh, kau tidak terlihat tertarik......」
「Sebenarnya saya tidak tertarik. Aku tidak mempunyai hubungan apa pun dengannya kecuali ia menginjak ku」
「Ahaha... Masalah Masaki-chi itu sedikit salah paham, tetapi Misuzu sungguh-sungguh gadis yang sungguh baik. Juga, Fu min. Maaf, tetapi bisakah saya memintamu makan siang sendiri hari ini? Sudah usang sejak saya makan siang dengan Misuzu」
「Tentu」
(Sebaliknya, itu merupakan hadiah)
Aku sedikit bahagia membayangkan sanggup menghabiskan istirahat makan siang yang santai sendirian untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama.
Fakta bahwa Misuzu kini sudah kembali, membebaskanku dari Fujiwara-san, merupakan kesalahan perkiraan yang disambut baik.
Tetapi pada di saat yang sama, ada sesuatu yang menghasilkan ku sedikit khawatir.
Karena Teruya-san, yang duduk diagonal di depanku, mendecakkan lidahnya begitu Fujiwara-san menyebutkan bahwa Misuzu akan tiba ke sekolah, walaupun Fujiwara-san nampaknya tidak mendengarnya.
Sejujurnya, ku pikir saya mesti waspada dengan Teruya-san.
Ada juga soal Fujiwara-san, dan Tachioka-kun yang tidak masuk sekolah sejak hari itu. Tidak, yah, itu sanggup jadi salahku, atau Lili, atau Baron Moho.
Namun, kalau Teruya-san mendapat barang-barangku, saya akan menghancurkannya tanpa ampun.
Saat saya memikirkan hal ini, saya mencicipi kehebohan di dalam kelas.
Saat saya mengalihkan perhatianku ke pintu masuk kelas, saya menyaksikan Misuzu disana.
Dia mempunyai rambut hitam panjang berkilau dan mata sedikit tertunduk. Batang hidungnya rapi menyerupai digambar dengan kuas.
Ketika saya melihatnya lagi, saya menyadari bahwa ia cukup cantik.
「Misuzu!」
「Itu kau ya Misuzu-chi! Lama tidak bertemu!」
Dimulai dengan Kasuya-kun, siapa pun ceria bergegas ke arahnya sekaligus.
Sepertinya ia sudah berkomunikasi dengan Fujiwara-san dan Kasuya-kun di media sosial, jadi siapa pun tahu suasana umumnya.
Tapi Misuzu sendiri tidak ingat apa-apa dan mengklaim bahwa sudah 13 hari sejak ia ditemukan.
「Apakah kau percaya tak ingin pergi, Fujiwara-san?」
「Hmm. Ku pikir saya mesti menahan diri untuk tidak pergi, kecuali dengan Kasuya-chi」
Fujiwara-san menjawab, masih melekat di lenganku.
Dia idiot, tetapi seringkali ia mempunyai pikiran yang baik, jadi saya tidak sanggup meremehkannya.
Setelah salam, Misuzu melirikku di saat ia bergerak menuju daerah duduknya.
「Yahoo, Misuzu」
Saat Fujiwara-san melambaikan tangannya, alis Misuzu berkerut.
「Mai...... kau menulis dalam pesan bahwa kau sudah punya pacar, namun saya tidak pernah berpikir itu ......」
「Ya, ya, pacarku merupakan Fu min!」
「Ehh.......」
Kata "Ehh" terlalu berlebihan.
Yah, reaksinya alami. Karena ingatannya tentang saya selaku orang yang menghabiskan waktu bersamanya di ruangan itu hilang.
Dengan kata lain, akhirnya tentang ku merupakan dari di saat ia menginjak ku.
Sorot matanya di saat ia menatapku terang merupakan salah satu penghinaan.
「Hei, Mai. Dia niscaya tahu tentang kelemahanmu atau semacamnya, kan?」
「Eh?」
「Kamu sedang diancam, kan? Jika tidak, mengapa kau berpacaran dengan lelaki ini? Dia menjijikkan, ia menjijikkan, dan ia mempunyai kepribadian yang bengkok......」
Kemudian Fujiwara-san tersenyum dan berbicara.
「Aku senang. Aku bahagia Misuzu berpikir begitu. Jika Misuzu jatuh cinta padanya, saya tidak akan sanggup berkompetisi denganmu」
「Apa!?」
「Tidak, tidak, tidak, idemu itu konyol」
Misuzu kehilangan kata-kata, jadi saya menggantikan dan angkat bicara.
Tapi untuk beberapa alasan, Misuzu murka padaku.
「Jangan katakan! Maksudnya kamu! Apa yang bahwasanya kau laksanakan pada Mai? Apakah kau menjajal melaksanakan sesuatu yang cabul padanya?」
「Yah, justru sebaliknya ....... kurasa」
「Yeah, saya sudah berupaya menjadikannya pergi ke rumahku atau ke hotel setiap hari, tetapi ia sungguh sukar didapat, Ahaha」
「E-ehh......」
Kata "Ehh" bahkan lebih kasar dari sebelumnya.
Saat itu, lonceng untuk mengawali hari sekolah berbunyi dan Gorioka-sensei masuk ke kelas.
Misuzu tergesa-gesa berlangsung ke daerah duduknya, dengan pipi berkedut.
◇ ◇ ◇ ◇
———Scene Change———
◇ ◇ ◇ ◇
Seperti yang dijanjikan, Fujiwara-san akan makan siang dengan Misuzu dan yang lainnya, dan saya akan menikmati makan sendirian di atap untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama.
Namun, bento itu masih dibentuk oleh Fujiwara-san, dan tanda hati dari sakura-denbu itu masih menyakitkan hingga sekarang.
「Terkadang saya perlu waktu untuk menyendiri, ya?」
Aku bergumam pada diriku sendiri. Ada baiknya untuk tidak membalas sekali-sekali.
Atap di sepanjang tahun ini pas untuk bersantai.
Langit biru dengan nyaris tidak ada awan. Sinar matahari lembut dan hangat.
Setelah saya selesai makan, saya menentukan untuk berbaring di tanah dan berjemur di bawah sinar matahari dibandingkan dengan duduk di bangku.
Tetapi...
「Umm...... Kijima-senpai」
Saat saya sedang merusak tanda hati Sakura Denbu dengan sumpitku, bayangan seseorang timbul di atasku.
Ketika saya menyaksikan ke atas, saya menyaksikan ada seorang gadis yang tidak dipahami di sana.
Melihat warna pita di dadanya, ia terlihat menyerupai siswa tahun pertama, tetapi ia cukup cantik.
Senyumnya yang bandel memberi kesan menyerupai kucing.
Dia mempunyai rambut panjang yang meraih punggungnya dengan warna kastanye yang agak terang, dan dikepang dengan hati-hati di kedua segi kepalanya..
Jika saya merangkum kesan pertama ku kepadanya, saya akan menyampaikan bahwa ia terlihat menyerupai tipe gadis yang mau menghasilkan lelaki bergairah.
Seolah-olah ia sudah mengambil keputusan, ia mengambil napas dalam-dalam dan membuka mulutnya.
「Aku Rin Fukuda.......」
「O-okay.......」
「Kijima-senpai! Tolong berkencanlah denganku!」
「Aku minta maaf」
Mungkin saya menjawab terlalu cepat, tetapi ia menatapku bingung, seolah ia tidak memahami apa yang saya bicarakan.
「Itu.... nampaknya telingaku sudah gila」
「Aku minta maaf?」
「Senpai, Bisakah katakan sekali lagi」
「Oh, okay...... Tapi saya sudah punya pacar, jadi saya minta maaf」
「Ehhhhhhhhhhhhhh!?」
Aku tidak tahu kenapa, tetapi ia sungguh-sungguh terkejut.
「T-tunggu, bukankah kau setidaknya mempertimbangkannya? Tidakkah menurutmu saya manis? Pacar S-senpai merupakan Fujiwara-senpai, kan? Apakah Senpai lebih senang cewek menyerupai dia??」
Jika ia mengajukan pertanyaan apakah ia imut, ya, ia imut.
Payudaranya sungguh besar sehingga saya bahkan sanggup melihatnya di pakaiannya.
Tapi Masaki-chan dan Fujiwara-san tanpa riasan lebih cantik, Misuzu dan Ryoko lebih cantik.
Jika payudaranya besar, Masaki-chan merupakan juaranya, kalau payudaranya kecil, Fujiwara-san merupakan juaranya, dan kalau payudaranya indah, Misuzu merupakan juaranya.
「Ini menyerupai obi pendek dan selempang panjang」
「Evaluasi macam apa itu!?」
Tidak, saya tahu apa yang ku bicarakan.
Awalnya, gadis ini juga berada di level gunung yang tinggi bagiku.
Ku pikir reaksi yang masuk nalar untuk seorang gadis tingkat ini mengakui perasaannya terhadap ku akan menyampaikan ya tanpa pertanyaan.
Namun, dengan Fujiwara-san yang ada di sekolah dan Masaki-chan di rumah, tidak ada argumentasi untuk berkencan dengan gadis ini, dan kekalutan terbesarku di sekarang ini merupakan bagaimana menyebabkan Misuzu selaku budakku.
Tidak peduli apa yang sedang ku pikirkan, saya tidak mempunyai sumber daya untuk dibelanjakan pada gadis ini.
(Jika saya sungguh-sungguh ingin menjadikannya milik ku, saya cuma sanggup mengurungnya)
Pertama-tama, bermain game di saat sedang berkencan atau tidak berkencan terlalu menyakitkan bagiku sekarang.
Jika saya menghendaki gadis ini, saya akan membatasinya.
Pemikiran jahat semacam itu mengakar dalam diriku.
Aku sadar bahwa saya sudah jatuh cinta pada denah Lili, namun begitu saya meraih titik ini, tidak ada cara untuk menghindarinya.
「Itu sebabnya saya minta maaf」
Saat saya menundukkan kepalaku, ia menggigit giginya, memelototiku, dan berbicara.
「Kamu! Kamu mesti ingat itu!」
Dia terlihat menyerupai cecunguk yang sudah dipukul mundur.