Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

#Pdl I Can Sleep Everywhere



#PDL yaitu Pernah DiLakukan. Tulisan ringan perihal apa saja yang pernah saya lakukan selama ini; jalan-jalan di sekitar Kabupaten Ende, backpacker-an ke tempat-tempat di luar Kota Ende, 'merusuhi' acara, termasuk perbuatan-perbuatan iseng bin jahil bin nekat.

***

Jum'at barokah. Jum'at, entrance weekend. Dan jika sudah menulis weekend, niscaya berafiliasi sama hari pembebasan umat insan dari rutinitas kerja rodi khususnya orang kantoran yang kudu bekerja dari Senin hingga Jum'at. Meskipun waktu kerja saya Senin hingga Sabtu tapi setiap Jum'at saya tetap bersenang-senang menunggu weekend soalnya Sabtu itu pekerjaan lebih longgar dari weekdays. Oke, prolognya cukup sekian. Biasanya saya bakal usang banget bermain-main di prolog.


Sebenarnya saya sudah berniat untuk tidak meng-update goresan pena dalam dua hari ini karena:

1. Mempersiapkan wisuda (besok).
2. Panitia Ema Gadi Djou Memorial Cup 2018. Seperti biasa, anggota panitia Seksi Publikasi dan Dokumentasi.

Tetapi, alasannya suatu hal, saya tidak tahan untuk tidak bercerita. Jari-jari tangan saya gatalnya minta ampun!

Alkisah, Selasa malam dikala pertandingan kedua yang mempertemukan Muthmainah FC dan IM Ertiga FC, saya diserang kantuk yang luar biasa dikala sedang duduk di pinggir lapangan Stadion Marilonga bersama Anto Ngga'a. Padahal tidak alasan fundamental kenapa saya mendadak mengantuk begitu alasannya saya memang tidak biasa tidur siang. Meskipun pagi hingga sore saya bergulat dengan seabrek kegiatan pun tidak sanggup menciptakan saya mengantuk kesorean. Tapi mungkin kegiatan Selasa kemarin rada padat ya, jadi saya sudah cukup lelah padahal gres pukul 20.00an Wita. Itu belum ditambah dengan JMKK.

Maka saya pun pamit pada Anto untuk masuk ke ruangan media center. Semua dingklik penuh penumpang; wajah-wajah letih. Wah, mau duduk di mana ini. Eh, mata saya menumbuk seonggok karpet yang ditumpuk di erat sudut ruangan. Duduk ah ... dari duduk menjadi rebah. Dari rebah menjadi ngorok. Hahaha. Sempat sih dengar Oston, si MC kondang, duduk di erat saya bermain ML tapi terus saya hilang ke alam gelap. Lelap saja gitu, tanpa mimpi (ngarep mimpi ketemu Ryan Gosling). Thika Pharmantara yang temani cuma sanggup melihat dari jauh ... pasrah punya Encim macam begini.


Ternyata agresi tidur itu diabadikan oleh Selfi dengan penuh semangat, lantas mengirimkannya via WA. Ebusyet, saya tidurnya anggun gini:

Kayak putri tidur hahaha.

Saya memang sanggup tidur di mana saja. Yess, darling! I can sleep everywhere. Pernah, suatu kali kami serombongan pulang dari ijab kabul sahabat kami di Kota Mbay, Kabupaten Nagekeo, jadi #KuliKamera gitu. Di tengah perjalanan saya mendadak ngantuk parah. Tanpa ba-bi-bu saya minta turun di kawasan pantai. Tahukah kalian, ketika mata sudah dikuasai kantuk, hamparan pasir hitam itu terlihat ibarat ranjang maha empuk? Lempar backpack ke pasir, jadi bantal, rebahan, dan hilang ke alam mimpi. Entah waktu itu mimpi apa, yang terang saya tidur hingga dua jam lebih, meninggalkan Kakak Pacar, Akiem, dan Effie ternganga di alam nyata.

Pernah juga waktu saya dan Kakak Pacar #KuliKamera di Laja, saya diserang kantuk parah sepagi itu. Begitu datang di Kecamatan Boawae, lihat masjid, pribadi tepar di terasnya! Sampai Kakak Pacar dibangunin sama penjaga masjid, menyarankan saya tidur di dalam saja. Tidak apa-apa katanya. Tapi mana sanggup saya bangun? Sudah enaaaak sekali tidurnya hihihi. Pernah juga waktu pulang dari Danau Kelimutu, sedang dibonceng Kakak Pacar, saya diserang kantuk. Sumpah, itu tidak tahan lagi kantuknya. Kakak Pacar meminta saya tidur di pundaknya. Memang tidak bagus, tapi tidak mengecewakan semenit dua menit, tapi tidak tepat kan. Tiba di rumah pribadi tepar tidak pakai permisi lagi.

Untung ... Kakak Pacar paham :D hihihi.

Kejadian saya ketiduran di sembarang tempat itu, yang paling parah, waktu saya ketiduran di gate dan ketinggalan pesawat dari Surabaya menuju Kupang. Tobat? Maunya tobat. Tapi jika sudah mengantuk, harus tanggung segala resiko *angkat bahu*.

Pernah, saya pernah begitu. Because I can sleep everywhere. Pernahkah kalian begitu juga? Tidur di sembarang tempat saking tidak tahan kantuk? Bagi tahu donk di komen.


Satu saja doa saya hari ini: sanggup tidur lebih cepat, besok tidak terlambat berdiri semoga sanggup menuju ke salonnya Deth Radja buat make up, dan hadir prosesi wisuda dengan wajah cerah ceria. Aaaaaawwww.

Doakan saya ya :)


Cheers.