Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

10 Keahlian Cloud Computing Specialist

 Perkembangan dan kebutuhan akan teknologi cloud computing alias komputasi awan tak lagi d 10 Keahlian Cloud Computing Specialist

Perkembangan dan kebutuhan akan teknologi cloud computing alias komputasi awan tak lagi sanggup dibendung. Imbasnya, kebutuhan akan SDM yang jago di bidang cloud computing pun ikut meroket. Menurut para ahli, setidaknya ada 10 keahlian di bidang teknologi gosip (TI) yang akan diharapkan oleh perusahaan pengadopsi cloud. Nah, apakah Anda para IT professional mempunyai satu atau lebih dari keahlian tersebut?

Jenjang karir Cloud Specialist bahu-membahu tidak terlalu jelas, berdasarkan Reed lagi. Seorang pakar cloud umumnya mempunyai banyak sekali pengalaman di bidang TI walau ia mungkin mengawali karir TI-nya dari jalur konvensional, contohnya sebagai Business Analyst, Developer, System Engineer, atau Network Architect. Keamampuan cloud diperoleh seorang pakar cloud dari banyak sekali pengalaman kerjanya atau ia berinisiatif mengambil training khusus cloud.

Cloud Specialist tidak lahir dari satu disiplin ilmu. Dibutuhkan banyak sekali jenis keahlian TI untuk sanggup menggarap sistem berbasis cloud. Apa saja kira-ira ilmu yang harus dipunyai staf TI sebelum ia boleh dianugerahi “gelar” cloud expert atau cloud specialist? Ada sepuluh keahlian yang disarikan Computerworld, yang terkait cloud computing.

1. Bahasa pemrograman,: Perl, Ruby, Ruby on Rails dan Python, juga Java and JavaScript. Proyek cloud kerap membutuhkan programming dalam bahasa-bahasa pemrograman tersebut. Perusahaan akan menyukai staf yang menguasai lebih dari satu bahasa.

2. DevOps, yakni metode pengembangan software yang mengharuskan para Developer bekerja sama dengan koleganya di divisiOperations. Cloud computing membutuhkan orang-orang yang memahami jaringan, infrastruktur dan  pengembangan software, serta bidang operasional. Intinya ialah sistem cloud membutuhkan orang yang memahami banyak sekali aspek TI dan tahu bagaimana memadukan semua aspek tersebut untuk membantu bisnis.

3. Database, terutama bahasa pemrograman SQL dan MySQL, Hadoop (open-source software framework); Cassandra (open-source distributed database management system); dan MongoDB (open-source document database). Proyek cloud dilarang melupakan pekerjaan, ibarat migrasi data dan strukturisasi data sebab salah satu inti dari sistem cloud ialah susukan user ke data dan pergerakan data di dalam sistem.

4. Mobile app development. Keahlian ini diharapkan sebab semakin banyak perusahaan yang menginginkan aplikasi mobile untuk karyawan maupun pelanggannya. Dan, kebanyakan aplikasi itu ditempatkan di cloud.

5. Virtualisasi, keahlian yang sangat penting sebab virtualisasi merupakan inti dari fleksibilitas dan skalabilitas cloud.

6. Pemahaman sistem yang ditawarkan vendor cloud. Tak jarang perusahaan menginginkan staf TI yang memahami platform cloud milik vendor, ibarat Google dan Amazon, atau vendor SaaS, semisal Salesforce.com. Dengan begitu, perusahaan sanggup berbagi dan mengintegrasikan sistem on premise miliknya dengan platform cloud vendor tersebut.

7. Linux, yang masih cukup banyak dipakai di lingkungan perusahaan khususnya untuk servernya.

8. IT automation dan configuration management tools, sebab keduanya termasuk aspek penting dalam lingkungan cloud.

9. Keahlian mengkonfigurasi API. Cloud computing semakin jamak ditemui di lingkungan perusahaan, sehingga akan banyak pula kebutuhan mengintegasikan aplikasi dan workload lainnya ke cloud. Di sinilah ada kebutuhan keahlian programming application interface.

10. Keamanan data dan informasi. Sejak awal, keraguan yang sering timbul wacana cloud ialah keamanan. Oleh sebab itu perusahaan harus memastikan bahwa apapun yang mereka lakukan di cloud haruslah mengikuti standar keamanan gosip perusahaan.

Referensi: https://bacainartikel.blogspot.com/search?q=fitur/10-keahlian-cloud-specialist/

Baca Juga:


Sumber https://transiskom.blogspot.com/