Tips Bertanya: Biar Tidak Terlihat Kolot Di Lembaga Online
Saat belajar, sering kali kita menemukan permasalahan yang sulit untuk kita pecahkan sendiri. Sudah mencoba beberapa cara, belum juga berhasil. Hingga akhirnya terpaksa bertanya ke orang lain yang lebih paham.
Zaman sekarang, komunitas online lah yang paling bisa diandalkan. Di lembaga online, yaitu kesenangan kalau bisa melaksanakan troubleshooting bersama-sama. Sayangnya.... aktivitas ini sering tidak lagi jadi menarik alasannya yaitu buaaaanyak sekali orang-orangbeg* yang tidak paham caranya bertanya.
Bahkan tak jarang malah membuat kondisi yang cekcok, keruh, berujung si penanya malah mendapat cacian, bulian. Lalu pada akhirnya si penanya tersebut malah kapok, baperan dan memendam kebencian.
Tidak melebih-lebihkan, saya tau rasanya menjadi seorang pemula dan bagaimana sulitnya bertanya kesana kemari namun tak kunjung mendapat solusi. Kalau kau ingin pertanyaanmu bisa dijawab dengan jelas, point-point dibawah ini perlu kau perhatikan ketika bertanya.
#1. Jangan
Yah namanya bertanya, kalimat tanya, berarti harus memakai tanda tanya. Sering saya melihat orang yang 'niatnya bertanya', tapi kalimat pertanyaannya, tidak punya tanda tanya. Ini kesannya, g*blok banget ga karuan. Pakai tanda tanya saja tidak paham.
Contoh pertanyaan (yang g*blk):
Tidak ada bedanya dengan kalimat ini:
Ga ada bedanya kan? Ya kan?! Makara plis, kalau kau bertanya, ya gunakanlah tanda tanya. Serta gunakan tanda baca yang baik dan benar.
Gausah disingkat mas, biar orang paham. Usaha dikitlah kalau bertanya. Apalagi kalau kalimat yang kau singkat, malah mengubah arti kata, bisa jadi masalah. Seperti ini:
Banyak alasan yang membuat saya jijik dengan istilah tersebut, diantaranya:
Kira-kira begini kalimatnya:
Biasanya si newbie itu kalo nanya, kerjanya sembunyi. Dijawab, ga mau membaca, kalau direspon lagi jawabannya begini. "Maaf stah, saya masih newbie, masih pemula mohon bantuannya hu 🙏". Bela diri mulu.
Satu lagi, istilah tersebut secara tidak pribadi memberi suggest, dan gap (jarak) antara diri kita dan kemampuan kita. Kamu jadi terkurung didalam kenewbian, dan mendewa-dewakan orang lain. Mental begini bikin orang susah berkembang.
Biasanya mereka menjawab "maaf bossque habis resah biar dapet solusi". Kmprt bener sampe ngespam. Tidak perlu ibarat ini mas, terang sekali mengambarkan kalau kau benar-benar pemaksa, dan pemalas. Satu lembaga saja cukup.
Kemudian tanya di lembaga lain, KALAU di lembaga itu kau tidak mendapat jawaban, hingga beberapa waktu. Sabarlah, gaperlu dispam ke semua tempat, apalagi tidak sesuai dengan topik group.
Langsung saja tanyakan, apa yang ingin kau tanyakan. Sampaikan apa permasalahan yang kau alami, tidak perlu survey dulu. Kelamaan. Namanya bertanya di lembaga online ga perlu 3 way handshake dulu.
Sebagian besar tidak suka diperlakukan ibarat itu, pola paling sering di telegram. Karena private message identik dengan pesan yang urgent. Notifnya ngejengkelin. Lagipula, "memangnya Anda siapa, dan sudah bayar berapa hingga harus dilayani khusus di pesan pribadi?!"
Orang-orang ibarat ini yang biasanya kena report spam dan tidak bisa mengirimkan pesan ke telegram. Impass ya, disini kita berbicara etika.
Telegram memang powerful buat membuatkan file, hingga 1.5GB per filenya. Tapi jangan jadi pemalas dan peminta-minta ibarat inilah. Apalagi kalau file yang dimaksud sudah pernah dibagikan dan bisa disearch di shared media.
Biasanya orang ini kerjanya ngoleksi file, entah buat apa. Saya ga yakin juga itu dipelajari semua, alasannya yaitu biasanya, sehabis dishare, ia cuma bilang "makasih mas". Lalu next time engga pernah saya lihat ybs mendiskusikan material tersebut.
Orang-orang di internet itu engga tau kondisi kau dan dilema kamu, ga bisa ngakses komputer kamu, mereka juga bukan dukun atau cenayang yang bisa nerawang. Gausah pelit informasi kalau sedang bertanya.
Contoh pertanyaan:
Bandingkan dengan pertanyaan ini:
Terkejutlah saya ketika membuka group lain, ia muncul dengan pertanyaan yang sama tadi. Ohh my god! Tadinya kan sudah direspon dan sudah diberikan referensi. Kelihatan banget pemalasnya dan tidak mau membaca.
Lakukan perjuangan ini sebelum kau bertanya:
So, google yang salah? Cara di google, cara yang mana? Emangnya google ngapain? Google itu search engine! Ya kalau artikelnya dari salah satu blog/site google, ya mana yang kau ikutin?
Niatnya bilang "udah nyoba cara di google", biar dianggap "udah berusaha", tapi malah blunder. Hati-hati dalam hal ini. Selalu lampirkan tumpuan yang kau acu, apalagi kalau si empunya tumpuan ada di daerah yang sama.
Sering sekali orang mengirim foto error yang dijepret dari handphone. Mulai sekarang, ganti dengan cara ini:
Well, sepuluh pola diatas lebih sempurna kalau kita sebut sebagai kesalahan-kesalahan yang dilakukan ketika bertanya. Jangan hingga kau melaksanakan kesalahan tersebut. Sesuai judul artikel ini, alhasil kau jadi terlihat bodoh. Ingat ini ketika bertanya:
Saya contohkan dengan topik yang memang diluar bidang saya. Walaupun saya bukan coder, sebelum bertanya saya coba tela'ah dulu error tersebut kenapa bisa muncul. Apa penyebab yang saya asumsikan, dan bagaimana hasil yang saya harapkan.
Lakukan hal ini ketika bertanya (selain yang sudah saya sebutkan diatas):
Intinya, provide apapun supaya si penjawab, bisa dengan gampang mendapat gambaran, bayangan permasalahan yang sedang kau alami. Jangan berasumsi mereka dewa. Mereka cuma 'lebih dahulu tahu', gausah terlalu merasa 'newbie'.
Semoga bermanfaat. Silakan kalau ingin dikomentari.
Zaman sekarang, komunitas online lah yang paling bisa diandalkan. Di lembaga online, yaitu kesenangan kalau bisa melaksanakan troubleshooting bersama-sama. Sayangnya.... aktivitas ini sering tidak lagi jadi menarik alasannya yaitu buaaaanyak sekali orang-orang
Bahkan tak jarang malah membuat kondisi yang cekcok, keruh, berujung si penanya malah mendapat cacian, bulian. Lalu pada akhirnya si penanya tersebut malah kapok, baperan dan memendam kebencian.
Tidak melebih-lebihkan, saya tau rasanya menjadi seorang pemula dan bagaimana sulitnya bertanya kesana kemari namun tak kunjung mendapat solusi. Kalau kau ingin pertanyaanmu bisa dijawab dengan jelas, point-point dibawah ini perlu kau perhatikan ketika bertanya.
#1. Jangan lupa malas pakai tanda tanya
Yah namanya bertanya, kalimat tanya, berarti harus memakai tanda tanya. Sering saya melihat orang yang 'niatnya bertanya', tapi kalimat pertanyaannya, tidak punya tanda tanya. Ini kesannya, g*blok banget ga karuan. Pakai tanda tanya saja tidak paham.Contoh pertanyaan (yang g*blk):
• "Ada yang tau cara install compiz di kali linux"
• "Ada yang pernah pakai aplikasi gns3"
• "______ dst". Ga ada tanda tanya.
Tidak ada bedanya dengan kalimat ini:
• "Ada yang tau cara install microsoft office."
• "Ada yang pernah salto di teras rumah."
• "Ada yang pernah pakai kaos kaki di telinga."
Ga ada bedanya kan? Ya kan?! Makara plis, kalau kau bertanya, ya gunakanlah tanda tanya. Serta gunakan tanda baca yang baik dan benar.
#2. Kalimatnya jangan disingkat-singkat
Zaman sekarang, ngetik pakai kalimat yang disingkat-singkat, di SMS pun tidak disarankan. Cuma orang-orang alay yang ngetik kalimatnya disingkat, "aku/saya" jadi "ak", "memangnya" jadi "mg.x", "siapa" jadi "sp", dan lain sebagainya.Gausah disingkat mas, biar orang paham. Usaha dikitlah kalau bertanya. Apalagi kalau kalimat yang kau singkat, malah mengubah arti kata, bisa jadi masalah. Seperti ini:
ass dalam bahasa inggris = pantat, orang bodoh, orang dungu |
#3. Istilah newbie, mastah, suhu, shifu, bossque dan semacamnya
Sebutan-sebutan ini tidak sepenuhnya tidak boleh di semua forum, ada yang sah-sah saja dengan sebutan tersebut. Tapi di semua lembaga yang saya kelola, tidak ada istilah mastah, shifu, suhu, newbie, dan sejenisnya. Semuanya sama! Ga perlu dikelas-kelaskan.Banyak alasan yang membuat saya jijik dengan istilah tersebut, diantaranya:
- Biasanya diucapkan oleh si pemalas
- Diikuti dengan (kalimat) pertanyaan yang tidak berkualitas
- Sering dipakai di lembaga lendir
Kira-kira begini kalimatnya:
• "Selamat malam stah, newbie izin bertanya _____ maaf masih newbie ingin berguru hu 🙏"
• "Mohon bantuannya hu, ada yang pernah _____"
• "Siapa master ____ disini?"
#4. Apalagi menyebabkan predikat newbie sebagai tameng pembelaan diri
Kalau mau humble, gaperlu newbie-newbie an mas. Gaperlu mastah-mastahan. Gunakanlah istilah sewajarnya ibarat Mas/Mbak, Pak/Om dll. Lagian yang memilih itu cara Anda bertanya! Bukan newbienya Anda.Biasanya si newbie itu kalo nanya, kerjanya sembunyi. Dijawab, ga mau membaca, kalau direspon lagi jawabannya begini. "Maaf stah, saya masih newbie, masih pemula mohon bantuannya hu 🙏". Bela diri mulu.
Satu lagi, istilah tersebut secara tidak pribadi memberi suggest, dan gap (jarak) antara diri kita dan kemampuan kita. Kamu jadi terkurung didalam kenewbian, dan mendewa-dewakan orang lain. Mental begini bikin orang susah berkembang.
#4. Ngespam! Crossposting di semua forum
Tidak ada screenshot yang saya simpan. Tapi sering banget kejadian. Si g*blk kalo nanya, pesannya dicopy-paste atau diforward ke semua group. Tiap buka group, isinya pertanyaan yang sama, dari orang yang sama. Ini maksudnya gimana?Biasanya mereka menjawab "maaf bossque habis resah biar dapet solusi". Kmprt bener sampe ngespam. Tidak perlu ibarat ini mas, terang sekali mengambarkan kalau kau benar-benar pemaksa, dan pemalas. Satu lembaga saja cukup.
Kemudian tanya di lembaga lain, KALAU di lembaga itu kau tidak mendapat jawaban, hingga beberapa waktu. Sabarlah, gaperlu dispam ke semua tempat, apalagi tidak sesuai dengan topik group.
#5. Bertele-tele, survey dulu
Sering saya melihat orang di lembaga biasanya bertanya kayak diatas, "ada pengguna ubuntu disini?" Lebih parah lagi kalau pertanyaan ini disampaikan di group ubuntu, kan g*blk. Orang malas menanggapi, alasannya yaitu kau dianggap ngetroll. Sukur kalau ga ditroll balik.Langsung saja tanyakan, apa yang ingin kau tanyakan. Sampaikan apa permasalahan yang kau alami, tidak perlu survey dulu. Kelamaan. Namanya bertanya di lembaga online ga perlu 3 way handshake dulu.
#6. Nyosor ke private message
Biasanya, dari point #5, dari pertanyaan "ada yang pernah ___ disini?" Kalau ada yang ngerespon, malah disosor lewat private message. Engga pakai izin, dan pertanyaan di PM juga engga kalah kacaunya.Sebagian besar tidak suka diperlakukan ibarat itu, pola paling sering di telegram. Karena private message identik dengan pesan yang urgent. Notifnya ngejengkelin. Lagipula, "memangnya Anda siapa, dan sudah bayar berapa hingga harus dilayani khusus di pesan pribadi?!"
Orang-orang ibarat ini yang biasanya kena report spam dan tidak bisa mengirimkan pesan ke telegram. Impass ya, disini kita berbicara etika.
#7. Tukang ngemis, atau nyuruh-nyuruh kayak bos
Karena saya pengguna aktif telegram dan banyak bergabung di lembaga telegram, kasus begini banyak saya lihat. Ada yang kerjanya minta-minta, dari minta buku gratis, tutorial gratis, video gratis. Enak banget kan?Telegram memang powerful buat membuatkan file, hingga 1.5GB per filenya. Tapi jangan jadi pemalas dan peminta-minta ibarat inilah. Apalagi kalau file yang dimaksud sudah pernah dibagikan dan bisa disearch di shared media.
Biasanya orang ini kerjanya ngoleksi file, entah buat apa. Saya ga yakin juga itu dipelajari semua, alasannya yaitu biasanya, sehabis dishare, ia cuma bilang "makasih mas". Lalu next time engga pernah saya lihat ybs mendiskusikan material tersebut.
Enak banget ya? |
#8. Pelit informasi, orang-orang disuruh nerawang
Orang-orang di internet itu engga tau kondisi kau dan dilema kamu, ga bisa ngakses komputer kamu, mereka juga bukan dukun atau cenayang yang bisa nerawang. Gausah pelit informasi kalau sedang bertanya. Contoh pertanyaan:
• "Help gan, ada yang tau kenapa komputer ane ga bisa nyala?"
» Meneketehe, belum ente nyalain mungkin.
» Meneketehe, belum ente nyalain mungkin.
• "Gan kok ane ga bisa install driver touchpad ya di linux?"
» Ampunlah pak. Ya mana kami tahu.
» Ampunlah pak. Ya mana kami tahu.
Bandingkan dengan pertanyaan ini:
"Siang gan. Komputer saya tiba-tiba engga bisa nyala, pakai sistem operasi windows. Tadinya ada notifikasi update anu, kemudian saya update. Nah pas update, usang banget nungguinnya. Sepertinya nge-hank. Makara saya matiin paksa.
Sekarang engga bisa nyala gan. Nyala tapi cuma hingga logo windows aja. Engga hingga login. Kira-kira solusinya apa ya? Oh iya spesifikasinya ini: windows [sekian] , ram [sekian], prosesor [sekian] blabalblalaa."
Sekarang engga bisa nyala gan. Nyala tapi cuma hingga logo windows aja. Engga hingga login. Kira-kira solusinya apa ya? Oh iya spesifikasinya ini: windows [sekian]
#9. Malas membaca, tidak ada usahanya
Saat orang bertanya, saya suka membalas dengan beberapa kata (tidak pribadi menjawab pertanyaan). Lalu saya lampirkan tumpuan berupa link (yang sudah saya baca atau artikel yang saya tulis sendiri). Lalu dijawab "makasih mas" oleh si penanya.Terkejutlah saya ketika membuka group lain, ia muncul dengan pertanyaan yang sama tadi. Ohh my god! Tadinya kan sudah direspon dan sudah diberikan referensi. Kelihatan banget pemalasnya dan tidak mau membaca.
Lakukan perjuangan ini sebelum kau bertanya:
- Read the fine manual (RTFM), dah saya ga banyak berharap, biasanya orang malas yang ini.
- Search the fine web (STFW), searching dulu lah, zaman internet ini.
- Coba baca-baca history percakapan di forum, biasanya udah pernah dibahas kalau pertanyaan kau masih seputar dasar.
#9. Malah nyalahin referensi, atau nyalahin google
Ada hal menarik disini. Belakangan ini saya lihat banyak yang bertanya "mas, saya kok ga bisa install [blablabla] yaaa. Udah nyobain cara di google tapi masih engga bisa juga. Ada yang punya tutorial yang lain?".So, google yang salah? Cara di google, cara yang mana? Emangnya google ngapain? Google itu search engine! Ya kalau artikelnya dari salah satu blog/site google, ya mana yang kau ikutin?
Niatnya bilang "udah nyoba cara di google", biar dianggap "udah berusaha", tapi malah blunder. Hati-hati dalam hal ini. Selalu lampirkan tumpuan yang kau acu, apalagi kalau si empunya tumpuan ada di daerah yang sama.
#10. Ngirim foto error dari jepretan handphone
Sebenarnya sah-sah saja kau mau ngirim foto yang diambil darimana, mau dari handphone, mau dari kamera dslr, mau dari webcam, terserah. Tapi biasanya... dari yang saya lihat. Fotonya gajelas, malah kadang jadinya begini:Kode error jangan dijepret |
- Kalau cukup dengan gambar, jangan dijepret. Screenshot saja. Tiap OS menyertakan aplikasi screenshot secara default kok.
- Code error jangan difoto ibarat diatas, gunakan text storage ibarat hastebin, pastebin, dpaste dan semacamnya.
Well, sepuluh pola diatas lebih sempurna kalau kita sebut sebagai kesalahan-kesalahan yang dilakukan ketika bertanya. Jangan hingga kau melaksanakan kesalahan tersebut. Sesuai judul artikel ini, alhasil kau jadi terlihat bodoh. Ingat ini ketika bertanya:
- Banyak yang bertanya, tapi tidak paham atas dilema yang sedang dihadapi.
Contoh: ada yang ga ngerti dasar routing, tapi lagi ngerjain routing dan firewall. Kebentur. Karena memang ga paham dasarnya, pertanyannya cenderung ngawur. Karena ia sendiri ga paham lagi ngapain. - Fokus ke permasalahan. Ada situasi XY problem. Buka link tersebut untuk melihat contohnya.
- Lalu, ibarat apa cara bertanya yang baik?
Cara Bertanya di Forum Online
Tidak ada pertanyaan yang bodoh, yang ada hanya 'cara bertanya yang bodoh'. Pertanyaan berkualitas ditandakan dengan lahirnya diskusi yang berkualitas. Berikut salah satu pola pertanyaan yang pernah saya lakukan:Contoh cara bertanya: (masalah ini solved dengan mudah) |
Saya contohkan dengan topik yang memang diluar bidang saya. Walaupun saya bukan coder, sebelum bertanya saya coba tela'ah dulu error tersebut kenapa bisa muncul. Apa penyebab yang saya asumsikan, dan bagaimana hasil yang saya harapkan.
Lakukan hal ini ketika bertanya (selain yang sudah saya sebutkan diatas):
- Berikan informasi selengkap mungkin (spesifikasi environment kamu, errornya, gambarnya, screenshotnya, apapun)
- Sampaikan hasil ibarat apa yang kau harapkan, atau apa yang ingin kau lakukan, atau mau kemana tujuan kamu.
- Berikan komentar terhadap dilema yang kau alami, ini gunanya untuk bertukar fikiran dengan perespon.
- Dengan kata lain sebutkan pemahaman kau terhadap dilema yang sedang kau alami.
- Sertakan tumpuan yang sedang kau acu, dan step yang menjadi permasalahan.
Intinya, provide apapun supaya si penjawab, bisa dengan gampang mendapat gambaran, bayangan permasalahan yang sedang kau alami. Jangan berasumsi mereka dewa. Mereka cuma 'lebih dahulu tahu', gausah terlalu merasa 'newbie'.
Semoga bermanfaat. Silakan kalau ingin dikomentari.
Referensi
- Smart Questions: http://www.catb.org/esr/faqs/smart-questions.html
- Kita Bukan Paranormal, Bro!: https://petruknisme.com/2016/07/14/kita-bukan-paranormal-bro/
- Tips Melaporkan Error: https://software.endy.muhardin.com/java/tips-melaporkan-error/
- XY Problem: Source1 | Source 2 | Source 3